Blatter Terus Monitor Kasus Korupsi FIFA

Blatter kini fokus menghadapi pemilihan Presiden FIFA.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 28 Mei 2015, 08:30 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2015, 08:30 WIB
FIFA
FIFA (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Presiden FIFA, Sepp Blatter tidak ikut digelandang ke Kantor Kepolisian setempat setelah sejumlah Polisi menangkap sejumlah petinggi FIFA dengan tudahan korupsi di Amerika Serikat.

Sebanyak 9 petinggi FIFA ditangkap karena terlibat dalam kasus pencucian uang, pemerasan dan penipuan selama 20 tahun terakhir. Namun, nama Blatter tidak termasuk di dalamnya. Kasus utama adalah pemilihan tuan rumah Piala Dunia. Lahan kontrak pemasaran dan penyiaran belakangan ikut menjadi lahan korupsi.

Blatter kini berada di Swiss untuk mengikuti Kongres FIFA pada 29 Mei 2015. Untuk kelima kalinya, pria asal Swiss itu maju dalam kandidat calon Presiden FIFA periode 2015-2019.

Juru bicara di FIFA, Walter de Gregorio menyatakan bila penangkapan terduga korupsi itu tidak mengganggu jalannya Kongres. Blatter kini fokus menghadapi pemilihan Presiden FIFA masa kerja empat tahun mendatang.

Memang, tingkat stres Blatter lebih tinggi hari ini dibandingkan kemarin. Tetapi, masih kata De Gregorio, orang nomor 1 di tubuh FIFA santai karena tidak terlibat di dalamnya. "Itu informasi pentingnya," katanya dilansir dari The Guardian.

De Grogerio melanjutkan, Blatter tidak bertopang dagu atas masalah yang kembali menimpa institusinya. Justru, pria 79 tahun itu selalu memantau perkembangan yang terjadi. "Dia tidak berdansa di dalam ruang kerja. Dia sangat kooperatif," sambung Gregorio.

Sebagaimana dilansir dari CNN, sejumalah Petinggi FIFA yang ditahan bakal diekstradisi ke Amerika Serikat. Penangkapan tersebut atas permintaan dari Kantor Kejaksaan di New York, AS.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya