Soal Turnamen, Ketua Tim Transisi Tak Sejalan dengan Anggotanya?

Tim Transisi diberi wewenang Menpora menggelar pertandingan menggantikan QNB Championship Cup.

oleh Risa Kosasih diperbarui 13 Jun 2015, 08:49 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2015, 08:49 WIB
Ketua Tim Transisi PSSI Bibit Samad Riyanto
Ketua Tim Transisi PSSI Bibit Samad Riyanto (Liputan6.com / Risa Kosasih)

Liputan6.com, Jakarta Wacana menggelar turnamen pra-musim selalu menjadi penghangat berita sepak bola nasional tahun ini. Sejak kompetisi di semua divisi musim 2015 berhenti, PT Liga Indonesia, selaku operator resmi kompetisi PSSI mencoba mengantisipasi kekosongan jadwal dengan mencanangkan QNB Championship Cup 2015.

Sayang, seperti kasus turnamen Indonesia Super League (ISL) yang gagal dimainkan, QNB Championship Cup juga terbentur persoalan yang sama. Izin kepolisian tak keluar untuk menggelar pertandingan dibawah otoritas PSSI, organisasi yang tengah dikenai sanksi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Maka, sebagai pengambil alih fungsi PSSI, Tim Transisi diberi wewenang Menpora Imam Nahrawi untuk menggelar pertandingan menggantikan QNB Championship Cup. Mulai dari Piala Presiden, Piala Kemerdekaan, hingga Piala Panglima TNI sudah dicetuskan.

Salah satu turnamen terdekat yang akan menjadi tanggung jawab tim transisi adalah Piala Presiden yang rencananya dihelat mulai 16 Juni nanti. Ketua kelompok kerja (pokja) Komunikasi dari Tim Transisi, Zuhairi Misrawi, sempat mengatakan dirinya sudah mengantongi daftar promotor yang akan bekerja sama menggulirkan turnamen pra-musim tersebut.

Ketiga promotor tersebut, yakni PT DBL, Mahaka Sports & Entertainment, dan Footballicious. Dihubungi terpisah, CEO Mahaka Sports & Entertainment, Hasani Abdul Gani, malah menyanggah telah menjalin kesepakatan dengan Tim Transisi.

"Belum (pasti). Karena sebenarnya kita yang berinisiatif sebagai promotor, ingin membuat sebuah turnamen untuk mengisi kekosongan," kata Hasani kepada wartawan beberapa hari yang lalu.

Ketua Tim Transisi Bibit Samad Rianto mengakui, Mahaka tidak bakal otomatis menjadi operator resmi Tim Transisi karena mereka akan melalui proses pengajuan penawaran secara terbuka (open bidding), bersama promotor lain.

"Kita kan terbuka. Saya tidak tahu kok nama Mahaka tiba-tiba ada. Belum, kita belum putuskan," kata Bibit usai rapat Jumat (12/6/2015) malam tadi. Mantan pejabat KPK ini, juga menyebutkan sebuah nama stasiun televisi yang diakuinya telah datang, untuk mengajukan diri sebagai pemegang hak siar turnamen.

"Piala Kemerdekaan mudah-mudahan 14 Juli kita mulai kick off. Sebelum itu bulan puasa ini kita rencanakan ada Piala Panglima TNI," kata Bibit menambahkan.

Namun, pernyataan ini tak sejalan dengan keterangan sebelumnya dari anggota pokja Kompetisi, Tommy Kurniawan. Dia mengatakan, Piala Kemerdekaan rencananya dimulai pada 26 Juli 2015, seminggu setelah lebaran.

Selain itu, Tommy mengungkapkan telah berkomunikasi dengan klub-klub calon peserta turnamen tersebut.

"Kita tidak tunda, karena jadwalnya sudah pasti. Bahkan jadwal ini sudah kita pastikan langsung dengan klub-klub," kata politisi PKB itu. Terkait siapa saja klub yang bakal bergabung, baik Bibit maupun Tommy masih bungkam.

"Belum, kita belum kontak. Artinya secara informal, teman-teman (pokja) sudah menjajaki hal itu (pendekatan pada klub)," pungkas Bibit.(Ris/Ian)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya