Blatter: Saya Tetap Presiden FIFA

Blatter diketahui memberi Rp 30 miliar untuk Michel Platini.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 29 Sep 2015, 04:02 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2015, 04:02 WIB
20150721-Jumpa-Pers-Sepp-Blatter1
Presiden FIFA, Sepp Blatter berbicara saat konferensi pers setelah di Zurich, Swiss (20/7/2015). Blatter untuk pertama kalinya mengadakan jumpa pers sejak menyatakan akan mundur sebagai presiden FIFA.(REUTERS/Arnd Wiegmann)

Liputan6.com, Zurich - Sepp Blatter mengaku bahwa dirinya tidak akan mundur sebagai Presiden FIFA. Blatter dengan tegas membantah segala tuduhan korupsi dan suap yang dialamatkan kepadanya.

Kantor Kejaksaan di Swiss sudah memerintahkan untuk melakukan penyelidikan kriminal terhadap Blatter sejak pekan lalu. Mereka menduga ada kesalahan kelola dan penyelewengan terkait kesepakatan hak siar televisi.

Hak siar televisi ini ditandatangani Blatter pada 2005 bersama dengan mantan Ketua Asosiasi Sepakbola Karibia Jack Warner. Kontrak tersebut dinilai tak menguntungkan untuk FIFA dan Blatter bertindak melawan kepentingan FIFA.

"Presiden Blatter berbicara kepada staf FIFA hari ini dan mengumumkan, dia bekerja sama dengan pihak berwenang  tidak melakukan tindakan apapun yang ilegal atau tidak benar, dan menyatakan bahwa dia tetap sebagai Presiden FIFA," tulis pernyataan dari FIFA, seperti dilansir ESPN, Selasa (29/9/2015).

Ada dugaan bahwa Blatter melanggar tugas sebagai Presiden dan untuk melawan kepentingan Divisi Pemasaran dan TV FIFA. Perjanjian hak siar pada 2005 itu diduga hanya sangat bermanfaat bagi perusahaan Warner saja.

Blatter juga bersikeras tidak bersalah dalam pemberian uang sebesar Rp 30 miliar kepada Michel Platini. Uang tersebut menurut Blatter adalah uang jasa untuk Platini sebagai penasehat dia pada
1999 hingga 2002.

"Terkait masalah Platini, presiden Blatter pada hari Jumat lalu sudah memberikan dokumen kepada pihak berwenang di Swiss bahwa Tuan Platini memang punya hubungan kerja dengan FIFA sebagai penasihat di awal kepemimpinan Blatter pada 1998. Dia sudah jelaskan itu kepada jaksa bahwa pembayaran itu adalah sah dan tidak lebih dari itu, serta tercatat dalam pembukuan FIFA, termasuk kontribusi untuk jaminan keamanan."

Blatter sendiri sebelumnya menyatakan akan mundur dari jabatan presiden FIFA pada awal Juni lalu, sampai terpilihnya Presiden baru. Langkah tersebut diambil usai tekanan besar menyusul banyak tertangkapnya para pejabat FIFA atas kasus suap dan korupsi.

Kongres Luar Biasa untuk memilih presiden baru akan digelar pada Februari 2016 nanti. Blatter kemungkinan besar juga akan maju lagi, jika tak terbukti melakukan penyelewengan selama menjabat sebagai Presiden FIFA sejak 1998. (Win/Vid)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya