Pra PON Batal, Legenda Timnas Kecewa Berat

Menurut Kurniawan, pemain muda juga butuh jam terbang.

oleh Antonius Hermanto diperbarui 08 Okt 2015, 20:46 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2015, 20:46 WIB
Legenda sepak bola Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto (Liputan6)
Legenda sepak bola Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto (Liputan6/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Legenda tim nasional Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, sangat menyayangkan batal digelarnya Pra PON akibat kisruh yang terjadi antara KONI dan Tim Transisi Kemenpora. Menurutnya Pra PON adalah salah satu ajang yang sangat membantu sektor pembinaan usia muda.

"Saya tidak mau mengomentari apa penyebabnya, kalau kita hanya mencari siapa yang salah ya tidak ada habisnya," ujar Kurniawan di Senayan, Kamis (8/10/2015) siang.

Saat ini Pra PON batal digelar menyusul surat larangan yang dikeluarkan Tim Transisi untuk Asprov-Asprov menggelar pertandingan. Akibatnya banyak tim yang tidak jadi berangkat ke tempat digelarnya laga. Bahkan hasil pertandingan di zona Papua dianulir karena dianggap tidak sah.

"Intinya, apapun penyelesaiannya saya berharap itu demi kemajuan sepak bola Indonesia, terlebih di bidang pembinaan. Pemain muda juga butuh jam terbang," tambahnya.

Kurniawan berharap ada pihak-pihak yang peduli pada pembinaan pemain usia dini. Berhentinya Pra PON menurutnya tidak menjadi masalah jika ada alternatif turnamen pengganti.

"Kalau niatnya untuk pembinaan, saya rasa banyak hal yang dapat dilakukan. Kalau senior-senior bisa main di turnamen Piala Presiden, kenapa yang muda tidak? Bentuk satu turnamen yang mengikutsertakan pemain muda, meski tidak menjual, tapi itu kan didasari niat kita membina pemain muda," jelasnya. (Ton/Vid)

Baca Juga:

Calon Ketua KOI Yakin Konflik Sepak Bola Segera Selesai

Utak-atik Poin Rossi Demi Gelar Juara Moto GP 2015

Adu Kreatif Helm Duo Tim Garputala: Rossi vs Lorenzo

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya