Liputan6.com, Palembang - Tekad kuat menyaksikan secara langsung duel final Sriwijaya FC membuat Singamania rela menjual barang pribadi demi bisa sampai ke tempat tujuan. Barang-barang yang dijual pun beragam mulai dari barang berukuran kecil hingga jumbo.
Bahkan, karena terlalu cinta dengan SFC, salah satu pendukungnya menjual benda milik orang lain. Sander (25), warga Sukarame Palembang, yang tergabung dalam member Singa Sakau Korwil Sukarame Palembang. Kecintaan terhadap Sriwijaya membuat Sander tidak ragu menjual ranjang tidur milik sang nenek. Kejadian ini berlangsung 5 tahun lalu ketika Laskar Wong Kito melakoni tur ke Sumatera Barat.
"Kalau SFC tanding diluar kota, saya usahakan berangkat. Waktu SFC tampil di Padang tahun 2010 lalu, saya nekat jual ranjang tidur punya nenek. Ranjang besi itu saya lepaskan satu persatu bautnya dan saya jual ke pengepul barang bekas. Tapi itu dulu saat pengangguran, sekarang sudah bekerja, jadi bisa mengumpulkan uang sendiri," lanjutnya.
Advertisement
Kini setelah memiliki pengahasilan sendiri, Sander kini tidak lagi menjual barang-barang untuk mengikuti laga tandang Sriwijaya. Kini dia lebih bisa leluasa berkreasi mendukung tim besutan Benny Dollo tersebut.
Sebelum bertolak ke Jakarta guna menyaksikan final Piala Presiden 2015 kontra Persib Bandung, Minggu (18/10/2015), Sander mengukir rambut dengan tulisan GBK dan SFC. Dua kata tersebut bermakna final SFC di GBK.
Bolos Sekolah dan Jual Handphone
Terpisah, remaja tanggung asal Palembang, Reza melepas handphone merk Advant untuk ongkos perjalanan ke SUGBK, tempat berlangsung laga. Uang saku yang didapat orang tua tidak mencukupi untuk biaya tur ke Jakarta selama lima hari.
Berbekal uang sebesar Rp 200 ribu dari hasil menjual HP plus sangu dari orang tua, Reza percaya diri bertolak ke Jakarta dari Palembang menempuh jalur darat, Jumat (16/10/2015). Dia tergabung dalam rombongan Singa Mania berkekuatan 30 bus. Ratusan suporter secara simbolis dilepas Gubernur Sumatra Selatan, Alex Nurdin Jumat sore.
"Uang saku yang dikasih orang tua cuma Rp 150 ribu. Tidak cukup untuk perjalanan selama lima hari pulang pergi Palembang Jakarta. Jadi saya jual saja handphone saya ke counter seharga Rp 200 ribu. Lumayan untuk uang makan dijalan," ujarnya kepada Liputan6.com, saat menunggu keberangkatan di pelataran Griya Agung Palembang, Kantor Gubernur Sumsel, Jumat (16/10/2015).
Pelajar yang tercatat bersekolah di SMA Nurul Iman Palembang ini juga rela bolos sekolah demi menonton SFC bersama para anggota supporter lainnya. Orang tua Reza memberikan restu sang buah hati berangkat ke Jakarta.
"Demi menonton dan demi kemenangan SFC, saya rela tidak ada handphone saat ini. Sekolah juga izin," lanjut remaja 17 tahun yang tergabung di Korwil Sukarame Palembang ini. (Rjp/Rco)
Advertisement