Liputan6.com, Jakarta - Pro Duta memutuskan tidak akan mengikuti ISC dan kompetisi yang digagas oleh Tim Transisi bentukan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Ketidakjelasan dua kompetisi itu menjadi alasan Pro Duta.
"Alasan kami ada tiga. Pertama, otoritas PSSI sekarang terombang-ambing. Kedua, kriteria keikutsertaan belum jelas. Ketiga dari sisi bisnis sepak bola itu sendiri," kata CEO Pro Duta, Sihar Sitorus.
"Dari ketiga kriteria ini kami memutuskan untuk tidak ikut kompetisi manapun sampai ini jelas arahnya," Sihar menambahkan.
Baca Juga
- MU Keok, Van Gaal Malah Puji De Gea
- 6 Alasan Ronaldo Bisa Kembali ke MU
- Maju DKI 1, Ahmad Dhani Bicara Persija Jakarta
Seperti diketahui, PT Gelora Trisula Semesta (GTS) berencana memutar turnamen bertajuk Indonesia Soccer Championship (ISC) yang kick off pada April bulan depan dan berakhir Desember tahun ini.
Di saat yang sama, Tim Transisi yang dibentuk Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), juga berencana menggulirkan kompetisi dengan kick off pada Agustus dan berakhir Mei tahun depan. Wacana kompetisi itu disampaikan Tim Transisi dalam pertemuan dengan 40 klub, Jumat (11/3/2016) hari ini di Jakarta.
Sihar menambahkan, keputusan Pro Duta untuk absen di dua kompetisi itu adalah juga untuk mengantisipasi permasalahan yang mungkin muncul seperti gaji. Sihar mengungkapkan, Pro Duta tak ingin terganjal hutang gaji di tengah kompetisi.
Menurutnya, permasalahan mungkin muncul karena sponsor tak mau menyokong klub. Selain itu, dana bantuan dari operator, terhitung kecil. "Dari pemaparan PT. GTS klub maksimal dapat bantuan Rp 850 juta. Padahal dari pengalaman ikut Divisi Utama, kita bisa menghabiskan Rp6 sampai Rp8 miliar," ujarnya.
Sihar mengungkapkan, saat ini Pro Duta dalam kondisi vakum. Namun aktivitas pembinaan usia muda masih terus berlangsung. "Tapi pembinaan usia dini kami yang kerjasama dengan Boca Juniors masih jalan," Sihar mengakhiri.