Liputan6.com, Newcastle - Rafael Benitez resmi menjadi manajer anyar Newcastle United. Manajer berkebangsaan Spanyol ini gantikan Steve McLaren yang dinilai gagal musim ini bersama The Magpies.
Baca Juga
- Ditipu, Alasan Rossi Musuhi Marquez
- 5 Pemain Muda yang Digadang Sebagai Titisan Ronaldo
- Mantan WAGs Everton Jadi Korban Video Mesum
Bagaimana tidak, dengan sederet pemain berkelas seperti Jonjo Shelvey, Wijnaldum dan Andros Townsend, McLaren tak bisa maksimalkan hasil.
Hingga pekan ke-28, Newcastle masih terperosok di posisi ke-19 dengan 24 poin. Menyisakan 10 laga lagi, Newcastle wajib babat habis kemenangan.
Tugas itu kini diemban Benitez. Manajer yang sebenarnya juga baru dipecat Real Madrid awal tahun ini.
Dilihat dari trek rekornya di Liga Inggris, Benitez pantas tersenyum. Dia pernah membawa Liverpool jadi juara Liga Champions.
Dia juga pernah memberi Chelsea gelar Liga Europa pada 2013 lalu. Meski dibayangi pemecatan yang tak mengenakkan di Real Madrid, hampir selama 15 tahun terakhir, Benitez selalu kelola tim-tim besar.
Baca Juga
Baru kali ini, tim medioker seperti Newcastle yang jadi 'pasien' Benitez. Bisakah eks pelatih Valencia ini selamatkan The Magpies dari jurang degradasi?
"Ini bukan hanya tantangan untuk saya dan staf saya, tetapi juga para pemain, klub, dan juga fans," kata manajer berusia 55 tahun itu, saat memperkenalkan diri.
Advertisement
Tes Berat
Belum juga bisa 'bernafas', Benitez langsung dihadapkan dengan ujian berat yaitu menghadapi kandidat juara Liga Inggris, Leicester City di King Power Stadium. Semua pun tahu, Leicester kini pasti ingin terus tancap gas.
Apalagi, Leicester City ingin mengukir sejarah bagi mereka sendiri. Tak hanya itu, sang manajer Claudio Ranieri tentu memendam hasrat juara yang besar.
Maklum sepanjang kariernya, Ranieri selalu gagal mewujudkan misi juara bersama klub yang dilatihnya. Tinker Bell bahkan sempat mendapatkan julukan tuan 'runner up'. Chelsea, Inter Milan dan AS Monaco sederet klub elite yang gagal dibawanya menjadi juara.
Legenda Newcastle, Alan Shearer pun mendukung kehadiran Benitez yang disebutnya sebagai 'kudeta yang baik'.
"Saya kaget dia mau latih Newcastle jika melihat betapa banyak sukses yang ditorehkannya dan klub besar yang pernah dilatihnya," kata Shearer seperti dikutip Daily Mail.
"Perbedaan Benitez dengan pelatih lain yang diangkat Mike Ashley (Presiden Newcastle), Benitez punya wewenang di bursa transfer," katanya, menambahkan.
Newcastle punya banyak pengalaman soal berjuang hindari zona degradasi. Shearer pernah mengalami itu saat tangani Newcastle di musim 2008/09 dimana tinggal menyisakan 8 laga.
Pada akhirnya, Newcastle kala itu degradasi juga. Seorang legenda pun kala itu tak bisa selamatkan Newcastle. Bagaimana sekarang?
Advertisement
Wajib Menang
Setelah melawan Leicester, Newcastle harus melakoni 9 laga tersisa. 4 laga setelah lawan Leicester berpeluang jadi zona poin bagi Newcastle.
Soalnya, The Magpies melawan tim yang setara yaitu Sunderland (20 Maret), Norwich City (2 April), Southampton (9 April) dan Swansea City (16 April).
Lalu pada 23 April, Newcastle bakal menghadapi Liverpool. Berlanjut lawan Crystal Palace, Aston Villa, Tottenham dan Manchester City.
Kecuali lawan Liverpool, Tottenham dan City, The Magpies berpeluang mendapatkan poin penuh. Meski laga tidak mudah karena tim yang dilawan juga sedang berjuang keluar dari degradasi.