Liputan6.com, Jakarta Lionel Messi menjalani sidang pertama atas tuduhan penggelapan pajak sebesar 4,1 juta euro (Rp 62,6 Miliar) di pengadilan Barcelona, Kamis (2/6/2016). Messi tampak kebingungan saat menjawab pertanyaan hakim.
Baca Juga
- 2 Alasan Mengapa CR7 Dijagokan Raih Ballon d’Or Tahun Depan
- 5 Wonderkid Andalan Mourinho di MU
- Piala Eropa: Antara Profesionalitas dan Kewajiban Berpuasa
Diakuinya, tak pernah membaca secara detail setiap dokumen yang ditandatanganinya. Itu dilakukan karena dirinya mempercayakan semua itu kepada ayahnya, Jorge Messi.
Seperti dilansir as, Messi dan Jorge dituding menggelapkan pajak dengan cara membuat perusahaan palsu di Belize dan Uruguay. Ini diduga dilakukan untuk menghindari pajak dari penjualan hak image yang dimiliknya sejak 2007 hingga 2009.
"Saya tak pernah tanyakan ayah saya soal perusahaan itu kepada ayah saya. Seperti saya jelaskan, saya percaya dia dan pengacara. Saya tak tahu menahu soal itu, saya hanya bermain bola," katanya seperti dikutip as.
Begitupula ketika ditanyakan tentang sebuah perusahaan bernama Jenbril yang disebut-sebut digunakan untuk mengatur hak image Messi, dia kembali mengaku tidak tahu.
"Saya tak tahu jadi anggota dan manajer di perusahaan ini, saya tanda tangan karena ayah saya bilang begitu dan saya percaya dia juga pengacara," ujar La Pulga seakan mengulangi pernyataan sebelumnya.
"Yang saya tahu, saya teken kontrak dengan sponsor untuk sebuah iklan, foto dan hal-hal semacam itu. Saya ingin pergi ke notaris tapi saat itu berusia 18 tahun. Saya tak ingat apapun."
Tak kurang 200 media meliput persidangan Messi ini. Jika terbukti bersalah, Messi terancam hukuman 22 bulan dan 15 hari. Meski demikian, hukuman ini bisa ditunda.
Yang bisa meringankan Messi, alibi jika dia tidak mengetahui kasusnya itu. Penasehat pajak Messi, Angel Juarez mengatakan hal tersebut di persidangan.
Advertisement