Liputan6.com, London - Babak penyisihan Grup A Piala Eropa 1996 punya cerita unik sekaligus melegenda. Ini terjadi dalam derby Britania Raya antara Skotlandia melawan tuan rumah Inggris di Wembley Stadium, London, 15 Juni 1996.
Ketika itu, Inggris yang dinakhodai Terry Vanables memasukkan nama Paul Gascoigne ke dalam skuat The Three Lions --sebutan Inggris-- ke dalam skuat Piala Eropa 1996. Tentu saja hal itu membuat fans Inggris murka.
Baca Juga
- Lee Chong Wei Mulai Takuti Tunggal Putra Indonesia
- Kisah Muhammad Ali: Kehilangan Sepeda dan Kemenangan Pertama
- Momen Piala Eropa: Balotelli Menangis Dipelukan Sang Bunda
Mereka menganggap Gascoigne tak pantas diberi kesempatan tampil bersama Inggris. Maklum saja, mantan pemain Glasgow Rangers itu suka minum alkohol yang membuatnya sering disebut 'Si Pemabuk'.
Amarah fans Inggris meledak ketika Vanables memasukkan namanya dalam starting line up melawan Skotlandia. Dalam pertandingan itu, Inggris membuka keunggulan pada menit ke-53 melalui Alan Shearer.
Pada menit ke-79, fans Inggris yang awalnya mencaci Gascoigne dibuat takjub oleh aksi pria yang kini sudah berusia 49 tahun tersebut. Gascoigne melakukan aksi individu untuk mengecoh bek Skotlandia, Colin Hendry dan memastikan Inggris menang 2-0.
Advertisement
Selebrasi Legendaris
Usai mencetak gol, pemain yang akrab disapa Gazza itu melakukan selebrasi dengan menjatuhkan diri. Sementara rekan setimnya menyiramkan air dari botol minum ke mulutnya. Publik Inggris menyebut selebrasi itu dentist's chair.
"Orang-orang sering bertanya, apakah itu gol terbaik yang pernah saya buat. Menurut saya, itu adalah gol yang mengesankan," katan Gazza, dikutip dari Mirror.
Tidak hanya itu saja, bagi Gascoigne, gol tersebut sangat emosional. Pasalnya pada 1996, dia bermain untuk Rangers, salah satu klub yang memiliki 70 ribu penggemar di Skotlandia.
Dalam 11 menit tersisa dalam laga tersebut, fans Inggris membuat hati Gascoigne bergetar. Mereka terus-menerus meneriakan nama Gascoigne, pemain yang sebelumnya mendapat banyak cibiran dari fans Inggris.
"Saya mengambil banyak risiko dalam permainan itu. Tapi, akhirnya sangat manis. Semua fans Inggris yang hadir di Wembley meneriakan nama saya. Itu sangat luar biasa," katanya.
Advertisement