Liputan6.com, Manchester - Paul Pogba terus dikaitkan dengan transfer ke Manchester United. Gelandang Juventus ini disebut sebagai target utama Setan Merah pada bursa transfer musim panas ini.
MU kabarnya rela menggelontorkan dana selangit demi memboyong gelandang 23 tahun tersebut ke Old Trafford. Tidak tanggung-tanggung, dana yang dikeluarkan MU mencapai 100 juta pounds atau Rp 1,7 triliun.
Baca Juga
Agen Pogba, Mino Raiola, mengungkapkan, kliennya itu masih kerasan di Juventus. "Dia tidak terburu-buru untuk pindah dan Juventus tidak ingin dia pergi. Mereka ingin memperbarui kontrak Pogba," kata Raiola, seperti dilansir Sky Sports.
Di sisi lain, ambisi MU memboyong Pogba mendapat cibiran dari legenda Liverpool, Robbie Fowler. Dia menyebut, uang 100 juta pounds yang siap digelontorkan MU tak masuk akal. Pasalnya, menurut Fowler, Pogba belum bisa berprestasi di tingkat Eropa.
"Aksi MU mengejar Pogba adalah untuk unjuk gigi, karena mereka mampu. Tapi 100 juta pound sterling? Ayolah. Saya minta maaf, tapi Pogba dinilai terlalu berlebihan," kata Fowler di The Sun.
Terlepas dari pro-kontra yang mengiringinya, MU punya hak untuk tetap memburu Pogba. MU pun punya alasan yang menjadi pijakan langkah mereka itu.
Seperti dilansir Sky Sports, berikut lima alasan yang membuat MU harus merekrut Pogba.
Advertisement
Kualitas Bintang
1. Kualitas bintang
Tidak dimungkiri, Pogba merupakan pemain bintang. Bagaimana tidak, di tim sebesar Juventus, posisi Pogba di lini tengah tidak tergantikan.
Peran Pogba sebagai pengatur tempo permainan Juventus hampir tak tergantikan. Itu sebabnya pula, Juventus sangat ingin memperpanjang kontrak pemain bernama lengkap Paul Labile Pogba tersebut.
Kualitas seperti itulah yang membuat MU sangat membutuhkan Pogba. Apalagi musim lalu, gelandang-gelandang yang dimiliki MU belum menunjukkan kualitas yang diharapkan.
Kehadiran Pogba di Old Trafford diprediksi akan menunjang permainan Zlatan Ibrahimovic di depan, dan Henrikh Mkhitaryan sebagai playmaker.
Advertisement
Menutup kelemahan MU
2. Menutup kelemahan MU
Musim lalu, MU merupakan salah satu tim dengan penguasaan bola terbanyak. Angka penguasaan bola MU bahkan berada di atas rata-rata penguasaan bola Liga Inggris, yakni 59,92 persen.
Kendati demikian, MU tidak memiliki efektivitas saat membangun serangan. Wayne Rooney dan kawan-kawan cuma memproduksi sedikit gol (1,3 gol per laga), tembakan ke arah gawang (3,8 gol per laga), atau assists (0,8 per laga).
Diharapkan, dengan kehadiran Pogba, masalah efektivitas itu bisa teratasi. Pogba di musim lalu mencatat 0,2 gol per laga, 1,2 tembakan ke arah gawang per laga, dan 0,4 assists per laga.
Mampu bermain di berbagai posisi
3. Kemampuan bermain di berbagai posisi
Sebagai gelandang, Pogba tidak hanya mahir bermain di satu posisi. Ya, Pogba bisa bermain sebagai gelandang bertahan, tengah, ataupun serang.
Meski Mourinho tak menyukai pemain dengan tipe seperti itu, kehadiran Pogba tetap dibutuhkan. Pasalnya, hadirnya Pogba bisa membuat Wayne Rooney tak harus berposisi sebagai gelandang. Seperti diketahui, di era Louis van Gaal, posisi Rooney tak lagi sebagai striker melainkan gelandang.
Mourinho bersikukuh, Rooney tak akan menempati posisi itu lagi. "Bagi saya, Rooney akan bermain di posisi nomor 9 atau 10 atau perpaduannya, tapi dengan saya, dia tidak akan menempati posisi pemain nomor 6 atau 8," kata Mourinho.
Advertisement
Postur tubuh ideal
4. Postur ideal
Kemampuan Pogba bermain di berbagai posisi tidak terlepas dari postur ideal tubuhnya. Memiliki tinggi sekitar 6 kaki 3 inci, Pogba rata-rata mampu memenangkan dua duel udara per laga. Jumlah itu dua kali lebih banyak dari rerata para gelandang Liga Italia.
Selain itu, catatan statistik merekam, Pogba memenangkan hampir sembilan duel dan 2,3 tekel per laga. Untuk informasi, jumlah rata-rata duel dan tekel per laga para gelandang Liga Italia adalah 6 dan 2,1.
Dengan kemampuan itu, MU bisa melakukan transisi permainan secara lebih cepat. Hal itu tentu disukai Mourinho yang memang dikenal menggemari taktik serangan balik cepat.
Memulangkan si anak hilang
5. Memulangkan si anak hilang
Pogba pernah membela MU di musim 2011/12. Tapi kegagalan menembus skuat utama membuatnya hengkang ke Juventus.
Kepindahannya tersebut sempat memancing amarah Manajer MU saat itu, Sir Alex Ferguson. "Ini mengecewakan. Saya tidak berpikir dia menunjukkan rasa hormatnya pada kami. Saya sangat senang jika mereka melakukannya jauh dari kami," kata Ferguson kala itu.
Tak disangka, bersama Bianconeri, Pogba menjelma menjadi pemain kelas dunia. Inilah yang membuat MU akhirnya tertarik memulangkan Pogba ke Old Trafford.
Advertisement