Hart dan Petualangan Baru di Italia

Kiper nomor satu Timnas Inggris, Joe Hart menilai Serie A sangat menarik

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 16 Sep 2016, 23:10 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2016, 23:10 WIB
Joe Hart Kebobolan Dua Gol
Teriakan Joe Hart saat timnya Torino melawan Atalanta Bergamo pada lanjutan liga Italia Serie A di Atleti Azzurri d'Italia stadium, Bergamo, Italy (12/9/2016) dini hari WIB.. Atalanta menang 2-1. (EPA/Paolo Magni)

Liputan6.com, Turin - Kiper nomor satu Timnas Inggris, Joe Hart menilai Serie A sangat menarik. Hart mendapatkan kesempatan bermain di Italia bersama tim papan tengah, Torino.

Gagal mendapat kesempatan bermain di tim utama Manchester City asuhan Josep Guardiola, Hart merapat ke Torino dengan status sebagai pemain pinjaman. Ia menjadi pemain Inggris pertama yang merumput di Italia dalam rentang 86 tahun terakhir.

Sayang, debut Hart bersama Torino berujung mengecewakan. Mantan kiper Birmingham City ini melakukan blunder melawan Atalanta. Dalam duel itu, Torino kalah 1-2. Dia mengaku, masih butuh adaptasi dengan tim.

"Liga Inggris dan Italia sangat berbeda, karena itu saya harus beradaptasi," ucap Hart sebagaimana dilansir dari Soccerway.

Perbedaan budaya antara Inggris dan Italia membuat Hart harus bekerja keras menyesuaikan diri, terutama makanan. Bahkan, dia harus mengikuti kursus bahasa Italia agar bisa berkomunikasi dengan rekan satu tim.

Namun, kiper 29 tahun ini merasa, kebanggaan sendiri bisa bermain dengan Torino; salah satu klub legendaris di Italia. Hart juga tahu dengan detail peristiwa kecelakaan pesawat terbang, yang melibatkan Torino. "Saya tahu sejarah tim ini, termasuk Tragedi Superga."

Menurut Hart, kendati Juventus sama -sama 'bermukim' di Turin, tapi Torino punya sejarah sebagai tim legendaris di Italia."Saya tahu, Juventus menempati kota yang sama, tetapi saya bangga menjadi Granata. Sejarah Torino sangat unik."

Mengenai debut mengecewakan, Hart menyatakan, setiap pemain bisa melakukan kesalahan. Sang pelatih, Sinisa Mihajlovic tidak pernah mempersoalkan masalah itu.

"Blunder? semua bisa terjadi. Dia berpikir positif dan saya selalu berusaha menyamakan visi dan misi pelatih."

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya