Liputan6.com, Istanbul - Zlatan Ibrahimovic tengah menjadi sorotan. Itu akibat penampilan buruk dan ulahnya saat Manchester United kalah 1-2 dari Fenerbahce pada matchday 4 Grup A Liga Europa 2016/2017 di Istanbul, Jumat (4/11/2016) dinihari WIB.
Di laga itu, Ibrahimovic tertangkap kamera mencekik bek Fenerbahce, Simon Kjaer, pada babak pertama. Ibra sendiri saat itu baru masuk menggantikan Paul Pogba yang ditarik di menit ke-30, karena cedera.
Baca Juga
Tak hanya mencekik, Ibra juga sempat meneriaki Kjaer tepat di telinganya sebelum akhirnya dipisahkan ofisial keempat dan pelatih Jose Mourinho. Ulah Ibra itu yang membuat pertandingan sempat dihentikan beberapa saat.
Minggu (6/11/2016), Pelatih Fenerbahce, Dick Advocaat, membuat pernyataan mengejutkan. Ia mengaku telah memberikan instruksi kepada anak asuhnya untuk memprovokasi para pemain MU, termasuk Ibrahimovic.
"Kami harus sedikit memprovokasi mereka. Apa yang diingatkan pemain sepertinya dan Wayne Rooney adalah mendapatkan ruang. Jadi, Anda hanya harus mengganggu mereka ketika mendapatkan bola dan menekan mereka lebih keras," ungkap Advocaat, seperti dikutip Soccerway.
Advertisement
Taktik yang digunakan Advocaat terbukti jitu. Konsekuensinya, ada lima pemain yang diganjar kartu kuning. Namun, para pemain Fenerbahce mampu membuat Ibra tak berkutik hingga terlihat frustrasi.
Tetap Yakini Mourinho
Pada akhirnya, MU kalah 1-2 setelah gol Moussa Sow dan Jeremain Lens hanya bisa dibalas gol Rooney. Kekalahan itu membuat setan Merah masih tertahan di urutan ketiga Grup A, terpaut satu poin dari Fenerbahce dan Feyenoord.
Di sisi lain, Advocaat juga menyoroti rapor buruk yang didapat MU bersama Mourinho. Tak hanya buruk di Liga Europa, MU juga masih tertahan di urutan kedelapan Liga Inggris karena baru meraup 15 poin dari 10 laga.
"Saya tak memiliki keraguan Mourinho akan mendapatkan hasil positif. Ada bisa melihat berapa banyak trofi yang dimenangkannya bersama klub yang berbeda. Jadi, saya akan senang hati bertaruh dengan semua orang bahwa ia akan kembali melakukannya di MU," jelas Advocaat.
"Namun, selalu sulit saat Anda memiliki banyak pemain hebat. Anda harus menemukan keseimbangan yang tepat. Saya sangat menghormatinya. Ia hanya butuh waktu. Akan menjadi bodoh jika mencoret dirinya dan MU."
Advertisement