5 Perubahan Positif MU di Bawah Jose Mourinho

MU mulai menunjukkan perubahan di bawah asuhan Jose Mourinho

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 05 Jan 2017, 19:30 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2017, 19:30 WIB
Jose Mourinho
Manajer MU Jose Mourinho. (AFP)

Liputan6.com, Manchester - MU mulai menunjukkan perubahan di bawah asuhan Jose Mourinho. Setan Merah meraih enam kemenangan beruntun di Liga Inggris pada periode Natal dan Rahun Baru.

Padahal pada awal musim MU sempat terseok-seok di papan tengah. Bahkan posisi Mourinho sebagai manajer mendapat sorotan tajam dari publik.

Maklum, selama ini Mourinho dikenal sebagai manajer juara. Ia selalu sukses membawa timnya meraih gelar meski pada musim perdananya.

Lalu apa saja yang berubah dari MU dengan Mourinho belakangan ini. Berikut ulasannya seperti dilansir EPL Index:

1. MU Tambah Solid di lini belakang

Liga Inggris, West Ham, Manchester United
Penyerang West Ham, Michail Antonio, berusaha melewati bek Manchester United, Marcos Rojo. Pada laga ini West Ham mendapatkan peluang dua kali shot on goal, sementara MU enam kali melakukan tembakan ke arah gawang. (Reuters/John Sibley)


Salah satu yang paling menonjol dari laju bagus MU belakangan ini adalah lini belakangnya yang tak lagi rapuh. Setelah dibantai Chelsea, Oktober lalu, Mourinho terus mencari pemain terbaik untuk mengisi lini belakangnya.

Banyak yang meragukan kualitas Phil Jones dan Marcos Rojo ketika berduet sebagai bek tengah. Nyatanya kedua pemain ini mampu tampil kompak dan mengisi satu sama lain.

MU hanya kebobolan delapan gol dari 13 laga terakhir di semua kompetisi. Namun bukan hanya Jones dan Rojo yang layak dapat pujian, tetapi seluruh pemain MU nampak lebih padu ketika mendapat serangan.

2. Kembalinya Pogba dan Ibrahimovic

MU-Southampton
Dua pemain anyar Manchester United, Zlatan Ibrahimovic dan Paul Pogba, merayakan gol ke gawang Southampton. Gol kedua Setan Merah dibukukan Ibra melalui titik penalti pada menit ke-52. (AFP/Oli Scarff)

Banyak yang menyangsikan kedatangan Paul Pogba dan Zlatan Ibrahimovic ke MU musim panas lalu. Pasalnya kedua pemain ini sedang dalam tahap karier yang berbeda.

Pogba sedang dalam masa keemasan setelah menjadi pemain termahal. Sementara Ibrahimovic dianggap telah habis karena usianya telah mencapai 35 tahun.

Terbukti keduanya mampu menunjukkan kekompakan di dalam lapangan. Tiga dari empat gol Pogba di Liga Inggris tercipta dari assist Ibra.

Sementara Ibra juga membuktikan masih punya kualitas meski sudah uzur. Sejauh ini ia mampu mencetak 18 gol dari 25 laga di semua kompetisi.

3. Keseimbangan Lini Tengah

Michael Carrick
MichaeL Carrick (OLI SCARFF / AFP)

Banyak yang bilang gelandang MU musim ini adalah yang terbaik dalam 10 tahun terakhir. Maklum semua kualitas yang dibutuhkan tim ada dalam diri gelandang MU musim ini.

Michael Carrick yang berusia 35 tahun memberikan pengalaman di lini tengah. Sementara Andeer Herrera mampu membuktikan penampilan konsisten.

Satu nama yang tidak bisa diabaikan adalah Paul Pogba. Berstatus pemain termahal dunia, pemain timnas Prancis itu mampu menyerang dan bertahan sama baiknya.

4. Mengabaikan Status Rooney

Wayne Rooney
Wayne Rooney kini tercatat sebagai pencetak gol terbanyak Manchester United (MU) di kompetisi Eropa dengan 39 gol. (AP Photo/Dave Thompson)

Sejak era Alex Ferguson, Wayne Rooney adalah anak emas. Apapun kondisinya Rooney selalu mendapat tempat di lini depan.

Bahkan setelah Ferguson pergi, status anak emas pemain timnas Inggris itu tak juga menghilang. David Moyes dan Louis van Gaal tetap memberikan peran besar bagi Rooney.

Tetapi kehadiran Mourinho mengubah segalanya. Ia tak mau menjadikan Rooney sebagai gelandang seperti halnya Moyes dan van Gaal.

Rooney dijadikan pemain nomor 10 atau striker murni di bawah Mou. Dan posisi itu membuat Rooney mendapat saingan besar dari pemain lain seperti Juan Mata dan Henrikh Mkhitaryan.

5. MU Kembali Jadi Tim Atraktif

Manchester United Vs Feyenoord
Para pemain Manchester United (MU), yakni Juan Mata, Wayne Rooney, dan Zlatan Ibrahimovic merayakan gol ke gawang Feyenoord pada matchday kelima Grup A Liga Europa di Old Trafford, Jumat (25/11/2016) dinihari WIB. MU menang 4-0 (AP Photo/Dave Thompson)

Mungkin inilah perubahan paling positif MU di bawah Mourinho. Alih-alih bermain bertahan demi meraih kemenangan, MU selalu tampil menyerang musim ini.

Di bawah Mou, MU rata-rata punya 17,1 tendangan dan enam diantaranya mengarah ke gawang musim ini. Padahal musim lalu MU hanya punya rata-rata tendangan 11,3 daan 3,8 diantaranya mengarah ke gawang.

Tentu permainan MU yang atraktif sangat disukai fansnya. Meski hingga kini Setan Merah masih terpaku di posisi keenam klasemen sementara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya