Metode Klopp di Liverpool: Strategi Hanya 30 Persen

Klopp lebih mementingkan kebersamaan pemain di Liverpool.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 17 Jan 2017, 11:30 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2017, 11:30 WIB
Pepijn Lijnders
Pepijn Lijnders (kiri) menilai Jurgen Klopp tidak terlalu mementingkan taktik. (Daily Mail)

Liputan6.com, Liverpool - Rahasia kesuksesan Jurgen Klopp bersama Liverpool sedikit terkuak. Menurut Pepijn Lijnders, Klopp lebih mendahulukan kebersamaan ketimbang taktik.

Lijnders, menjadi staf pelatih di Liverpool setahun sebelum Klopp bergabung pada 2015, mendeskripsikan fokus Klopp ke strategi permainan hanya 30 persen. "Sedangkan 70 persen adalah kebersamaan tim. Jurgen selalu menciptakan keluarga," katanya, dilansir Independent.

Sosok yang sempat bekerja di PSV Eindhoven itu menyebut salah satu kegiatan tim untuk menjelaskan maksudnya. Di tengah padatnya kompetisi, Klopp mengajak Jordan Henderson dan kawan-kawan melakukan team building di Barcelona selepas bertemu Leeds United, akhir November 2016.

Menurut Lijnders, sosok seperti Klopp sangat penting di sepak bola abad 21. Sebab, perputaran anggota skuat lebih kencang. Dengan perubahan kerap terjadi, sebuah tim memerlukan seorang nakhoda yang memiliki fokus kuat.

"Beberapa dekade lalu, 6-7 pemain bisa memperkuat satu tim dalam lima tahun. Merekalah yang kemudian membawa tim," ungkapnya.

"Sekarang, tidak mungkin 6-7 pemain menetap lama. Maka pelatih memainkan peran krusial. Dia harus menyatukan seluruh identitas menyatu," pungkas Linjders.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya