Liputan6.com, Jakarta- Teka-teki tentang nasib liga basket wanita Indonesia akhirnya mulai terjawab. Mulai tahun 2017, kompetisi wanita akan digelar terpisah dengan Indonesian Basketball League (IBL).
Meski sudah terpisah dengan IBL, peserta liga basket wanita justru meningkat. Bila tahun lalu hanya ada empat klub, sekarang delapan klub akan turut serta. Klub-klub tidak hanya terpusat di pulau Jawa. Ada peserta dari Kalimantan.
Baca Juga
"Pengelola IBL sudah tidak sanggup menggelar kompetisi untuk wanita. Dewan komisaris liga basket wanita memutuskan tetap menggelar kompetisi. Namun tidak memakai aturan pro. Regulasi lebih longgar," terang owner salah satu klub peserta Merpati Bali, Dedy Setiawan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (18/1/2017).
Akan banyak perbedaan di kompetisi bola basket wanita tahun 2017 ini. Kompetisi wanita akan dimainkan di tiga kota dengan nama kompetisi yang berbeda-beda. Turnamen pertama adalah Merpati Bali Women Basketball Challenge yang digelar 2-7 Februari 2017 di Bali.
Setelah digelar di Bali, kompetisi wanita akan diselenggarakan di Surabaya dan Semarang pada bulan Maret dan April. Grand final kompetisi putri akan digelar memperebutkan Perbasi Cup.
Peraturan untuk pemain yang ikut serta di kompetisi wanita tahun ini juga lebih longgar. Pemain kelahiran tahun 2000 sudah bisa ikut bertanding. Sebagai catatan, musim lalu WIBL mengharuskan peserta sudah tamat SMA dan minimal berusia 18 tahun.