Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan Selasa (11/3/2025). IHSG akan menguji posisi 6.686-6.762.
IHSG merosot 0,57 persen ke posisi 6.598 disertai dengan munculnya tekanan jual, posisi IHSG pun kembali berada di bawah moving average (MA) 20 harian.
Advertisement
Baca Juga
“Kami memperkirakan, posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave (y) dari wave B, sehingga IHSG masih berpeluang untuk menguji 6.686-6.762,” ujar Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana dikutip Selasa pekan ini.
Advertisement
Ia menambahkan, posisi IHSG 6.686-6.762 sebagai area penguatan terdekatnya membentuk bagian dari wave B. Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.361,6.246 dan level resistance 6.698,6.818.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance 6.560-6.660.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Sedangkan dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Bumi Resources Tbk (BUMI) - Buy on Weakness
Saham BUMI menguat 8,51% ke 102 disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatannya pun mampu berada di atas MA20. "Kami perkirakan, posisi BUMI saat ini sedang berada pada bagian awal dari wave [c] dari wave B," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 97-100
Target Price: 108, 118
Stoploss: below 92
2.PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) - Spec Buy
Saham ESSA terkoreksi 2,99% ke 650 disertai dengan munculnya tekanan jual. Herditya menuturkan, selama ESSA masih mampu berada di atas 625 sebagai stoplossnya, posisi ESSA diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [iv] dari wave C.
Spec Buy: 635-645
Target Price: 710, 735
Stoploss: below 625
3.PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) - Buy on Weakness
Saham MAPI menguat 1,72% ke 1,480 dan masih didominasi oleh volume pembelian, penguatannya pun mampu berada di atas MA200. "Kami perkirakan, posisi MAPI saat ini berada pada bagian dari wave (v) dari wave A," kata Herditya.
Buy on Weakness: 1.410-1.470
Target Price: 1.535, 1.605
Stoploss: below 1.350
4.PT Bukit Asam Tbk (PTBA) - Buy on Weakness
Saham PTBA terkoreksi 1,57% ke 2.510 dan masih didominasi oleh tekanan jual. "Kami perkirakan, posisi PTBA saat ini berada pada bagian dari wave [v] dari wave C, sehingga PTBA masih rawan melanjutkan koreksinya," kata dia.
Buy on Weakness: 2.380-2.480
Target Price: 2.560, 2.680
Stoploss: below 2.330
Advertisement
Penutupan IHSG pada 10 Maret 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan Senin (10/3/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.
Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,57 persen ke posisi 6.598,21. Indeks LQ45 terpangkas 1,4 persen ke posisi 739,88. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.642,97 dan level terendah 6.568,12. Sebanyak 368 saham memerah sehingga menekan IHSG. 226 saham menguat dan 210 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.126.828 kali dengan volume perdagangan 19 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.335.
Mayoritas sektor saham memerah kecuali sektor saham teknologi yang naik 5,32 persen dan pimpin penguatan terbesar. Sektor saham consumer nonsiklikal naik 0,51 persen dan sektor saham consumer siklikal bertambah 0,40 persen.
Sektor saham energi turun 0,11 persen, sektor saham basic merosot 3,24 persen, sektor saham industri turun 2,47 persen, dan sektor saham kesehatan terpangkas 1,82 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan melemah 0,60 persen, sektor saham properti tergelincir 0,82 persen, sektor saham infrastruktur turun 0,48 persen dan sektor saham transportasi susut 0,22 persen.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Mengutip Antara, dalam kajiannya, tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG dan bursa saham regional melemah, pasar bereaksi terhadap data terbaru dari China dan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mana tekanan deflasi yang terus menerus menggarisbawahi tantangan ekonomi China.
“Dengan demikian, hal tersebut memberikan prospek ekonomi China yang masih dibayangi oleh permintaan domestik yang lemah dan perang dagang yang meningkat dengan AS,” demikian seperti dikutip.
Hal tersebut dilatarbelakangi setelah Biro Statistik Nasional China mengungkapkan inflasi secara bulanan Februari tercatat turun dari sebelumnya 0,7 persen menjadi minus 0,2 persen dan inflasi tahunan turun dari sebelumnya 0,5 persen menjadi minus 0,7 persen.
Ketua The Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell menyatakan, bank sentral tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga dan menyuarakan kekhawatiran terkait kebijakan Presiden Donald Trump.
“Pelaku pasar telah terguncang pada pekan ini oleh ketidakpastian terkait keputusan Trump mengenai tarif impor barang dari Kanada, Meksiko, dan China,” ujar dia.
Advertisement
