Liputan6.com, Madrid - Kontroversi gol hantu berpotensi terus membayangi La Liga. Niat otoritas kompetisi menerapkan teknologi garis gawang tidak bisa terlaksana selama Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) belum mengeluarkan lampu hijau.
RFEF diketahui masih keberatan dengan penggunaan teknologi. Sikap itulah yang membuat La Liga tertinggal dibanding kompetisi lainnya. Inggris, Italia, Jerman, Prancis, dan Belanda sudah memakai teknologi untuk membantu wasit mengambil keputusan terkait gol hantu.
Advertisement
Baca Juga
FIFA dan UEFA juga mengaplikasikannya. Real Madrid dan Barcelona sudah memasang kameran menyusul partisipasi mereka di Liga Champions. "Kami akan menguji musim depan. Jika berjalan normal, kami bakal menerapkannya mulai 2018," kata Presiden La Liga Javier Tebas, dilansir Marca.
Perdebatan terhadap keberadaan teknologi tengah memanas di Negeri Matador menyusul insiden musim lalu. Gol Barcelona pada laga melawan Real Betis, Minggu (29/1/2017), tidak diberikan meski bola melewati garis gawang.
Akibat keputusan tersebut, Barcelona harus puas dengan torehan satu angka. Mereka pun makin tertinggal dari pimpinan klasemen La Liga. Klub Catalunya itu kini empat angka di belakang Madrid yang memiliki tabungan satu pertandingan.