3 Pelatih Sukses dari Tim Juventus 2001

Sebanyak 14 jebolan Juventus tim 2001 berkarier sebagai pelatih.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 21 Mar 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2017, 19:00 WIB
Sentuhan Carlo Ancelotti membuat banyak pemain Juventus 2000/2001, salah satunya Zinedine Zidane, menjadi pelatih. (Marca)
Sentuhan Carlo Ancelotti membuat banyak pemain Juventus 2000/2001, salah satunya Zinedine Zidane, menjadi pelatih.

Liputan6.com, Turin - Skuat Juventus 2000/2001 pantas disebut sebagai salah satu tim paling produktif. Sebab, tim tersebut melahirkan banyak pelatih.

Tercatat 14 dari 27 anggota Juventus saat itu melanjutkan karier sebagai pelatih.

Beberapa pemain itu adalah Alessio Tacchinardi, Igor Tudor, Gianluca Zambrotta, Edgar Davids, Paolo Montero, Ciro Ferrara, Gianluca Pessotto, Michelangelo Rampulla, Marco Zanchi, Athirson, hingga Juan Esnaider.

Sepak terjang nama-nama tersebut tidak lepas dari pengaruh Carlo Ancelotti. Duduk di kursi pelatih La Vecchia Signora kali itu, Ancelotti memainkan peran penting terhadap kehadiran mereka di area teknis sisi lapangan.

Tentu tidak semuanya sukses. Tercatat ada beberapa nama yang lebih mencolok ketimbang koleganya. Inilah tiga alumni Juventus 2001 yang meramaikan peta persaingan sepak bola dunia.

Zinedine Zidane

Pemain Real Madrid melempar Zinedine Zidane ke udara usai memastikan gelar Liga Champions ke-11. (Reuters/Kai Pfaffenbach)

Sosok tersukses di antara lulusan Juventus 2001. Hanya menangani tim junior Real Madrid di CV-nya, Zidane mengambil risiko besar ketika menerima tawaran sebagai nakhoda tim utama pada Januari 2016.

Namun, sosok asal Prancis itu langsung mempersembahkan prestasi tertinggi. Dia memprakarsai kesuksesan Los Blancos di Liga Champions. Selain itu, Zidane juga membantu klub menorehkan berbagai rekor baru.

Musim ini, Zidane berusaha membantu Real Madrid menjadi tim pertama yang sukses mempertahankan gelar di era Liga Champions. Dia juga ingin membawa tim menduduki takhta La Liga pertama sejak 2012.

Antonio Conte

Reputasinya semakin kuat setelah membawa Chelsea memuncaki klasemen Liga Inggris musim ini. Sebelumnya dia sempat diragukan karena harus bersaing melawan Pep Guardiola, Jose Mourinho, Juergen Klopp, dan Arsene Wenger.

Sebelum bersinar di Chelsea, Antonio Conte sukses bersama Juventus dan Timnas Italia. (AFP/Adrian Dennis)

Padahal, kinerja Conte sebelumnya juga tidak sembarangan. Dia membawa Juventus menduduki takhta Italia tiga tahun secara beruntun.

Conte juga membantu Bari menjuarai Serie B pada 2009 dan melesatkan Timnas Italia ke perempat final Piala Eropa 2016.

Filippo Inzaghi

Kinerjanya tidak lebih baik ketimbang Davids, Ferrara, atau Zambrotta. Namanya hadir karena di antara mantan rekannya dulu, Inzaghi menangani klub tenar AC Milan.

Menangani I Rossoneri pada 2014/2015, Inzaghi tidak mampu bicara banyak. Tim hanya bertengger di peringkat 10 Serie A.

Terlepas itu, keputusan manajemen AC Milan mempercayakan tim setidaknya menunjukkan potensi Inzaghi menjadi pelatih hebat. Kali ini dia tengah coba membangun karier bersama Venezia.

Filippo Inzaghi menangani AC Milan selama semusim. (AFP/Giuseppe Cacace)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya