Pilkada DKI 2017, Menpora Ajak Pimpinan Pesantren Doa Bersama

Menpora berharap Pilkada DKI 2017 berlangsung aman.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 19 Apr 2017, 05:30 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2017, 05:30 WIB
Menpora Imam Nahrawi (tengah) mendoakan kelancaran Pilkada DKI 2017 pada peringatan Isra Miraj, Selasa (18/4/2017).
Menpora Imam Nahrawi (tengah) mendoakan kelancaran Pilkada DKI 2017 pada peringatan Isra Miraj, Selasa (18/4/2017). (Kemenpora)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengundang sejumlah ulama dan kyai untuk memperingati Isra Miraj, Selasa (18/4/2017) malam WIB. Dalam kesempatan ini, Imam mendoakan kelancaran Pilkada DKI 2017 putaran kedua.

Menpora berharap proses Pilkada DKI 2017 berlangsung aman dan tertib.

Imam juga mengaku rela menyoblos di tempat lain demi menggunakan hak politik. Sebelum menjadi Menpora, politisi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut tercatat sebagai anggota DPR selama dua periode yang berhak atas sebuah rumah dinas di Kalibata, Pancoran.

"Saya mencoblos di Kalibata karena hak pilih saya di Komplek DPR. KTP saya masih di sana jadi pasti nyoblos," kata Imam di kediamannya, Komplek Widya Chandra, Senayan.

"Mari pergunakan hak politik sebaik mungkin. Sekitar jam setengah sembilan saya berangkat dari sini," sambung Menpora.

Terlihat beberapa ulama yang hadir di antaranya Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) DKI Jakarta, H. Hubagus Masnun, hingga Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Amunuddin Ma'ruf.

"Tadi semua berdoa agar Pilkada DKI 2017 aman, tentram, damai, dan pesantren akan menjaga keutuhannya," tutur Imam.

Pesantren Olahraga

Usai pengajian, Menpora dan tamu terlibat diskusi seru tentang potensi pengembangan pesantren menjadi wadah pencarian bakat atlet. Imam mengajak pengurus pesantren di DKI dan sekitarnya meningkatkan tarat pendidikan non-akademik, terutama untuk Sekolah Dasar.

Bahkan, dirinya rela menggelontorkan dana demi event seperti Liga Santri. "Tadi saya mendapat informasi dari mereka kalau siap untuk pencak silat dan tenis meja. Untuk sepak bola, karena lahan terlalu sempit, jadi tidak ada," ucapnya.

"Sudah dua tahun Liga Santri berjalan. Tahun ini kami anggarkan Rp 10 miliar untuk ajang ini. Tinggal pemerintah memfasilitasi baik kegiatannya maupun infrastruktur yang diterima sekolah," pungkas Imam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya