Liputan6.com, Bandung - Dua pemain andalan Persib Bandung, Tony Sucipto dan Hariono dibangku cadangkan oleh pelatih Djadjang Nurdjaman pada dua laga terakhir Maung Bandung. Yaitu saat duel lawan Sriwijaya FC dan Persegres Gresik United, 29 April dan 3 Mei 2017.
Ini pertama kalinya bagi kedua pemain tersebut, sejak bergabung bersama Persib beberapa tahun lalu. Padahal, selama ini, salah satunya selalu jadi andalan di tim utama Maung Bandung.
Advertisement
Baca Juga
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman menegaskan, keputusan itu murni hasil evaluasi tim. Selain itu, kata Djadjang, adanya kebutuhan taktik yang membuatnya harus menyimpan Hariono dan Tony.
Hal lain yang jadi "penyebab" absennya Hariono dan Tony di dua laga terakhir adalah adanya regulasi harus memainkan tiga pemain muda. Konidisi ini membuat Djadjang hanya memiliki pilihan sangat minim pada setiap pertandingannya.
"Pertimbangannya, saya selalu objektif. Saya selalu berkaca pada penampilan sebelumnya sebagai evaluasi. Jadi, banyak pertimbangannya," ujar Djadjang. "Selain itu, kami juga memiliki skuat yang bagus untuk pemain senior dengan kemampuan tidak jauh berbeda."
Djadjang tak membantah, regulasi yang ada membuat Persib tak bisa tampil seutuhnya. "Jadi, tidak semua pemain senior bisa main dari awal atau diturunkan pada pertengahan," ujarnya, lagi.
Tak Pandang Bulu
Lebih lanjut, Djanur menegaskan, dirinya tidak akan pandang bulu dan seluruh pemain memiliki peluang diturunkan yang sama. Musim ini, terutama pemain senior hanya Jajang Sukmara yang belum bermain.
"Makanya, saya minta kepada pemain untuk berusaha keras, menunjukkan yang terbaik saat latihan. Karena saya tidak pernah takut melakukan rotasi," Djadjang menegaskan. "Seperti Deden (M. Natsir) kemarin saya mainkan juga, padahal kita tahu Made punya kualitas bagus dan permainannya pun baik."
Djadang menambahkan, "Tapi ya itu, saya selalu evaluasi dan menggunakan feeling juga."
Advertisement