Liputan6.com, Bangkalan - Julukan The Special One sudah identik dengan Manajer Manchester United (MU) Jose Mourinho. Padahal jauh sebelumnya, Helenio Herrera, pelatih Barcelona pada musim 1956-1957, juga dijuluki Special One. Predikat itu disematkan pada Herrera karena membawa Barcelona menghentikan dominasi Real Madrid, baik di liga domestik dan Eropa.
Baca Juga
Advertisement
Kini, julukan serupa juga dilekatkan publik sepak bola Madura pada pelatih Madura United (MU) Gomes de Oliviera. Julukan tersebut diberikan setelah dalam tiga laga terakhir di Liga 1, Bayu Gatra dan kawan-kawan hanya meraih hasil imbang.
Mereka ditahan imbang Mitra Kukar 2-2, serta bermain 1-1 saat menghadapi Perseru Serui dan Arema FC. The Special One untuk Gomes maksudnya pelatih spesial satu poin.
Gomes mengatakan, timnya mestinya memenangi tiga laga yang berakhir imbang itu. Sebab, timnya selalu mencetak gol lebih dulu ke gawang lawan. Namun sayang, keunggulan itu tidak bisa dipertahankan. Pada akhir laga, tim lawan selalu bisa menyamakan kedudukan.
"Waktu lawan Serui, pemain Madura terlalu santai, mereka mengira Serui tidak akan menggigit. Tapi, yang terjadi Serui bisa cetak gol, kita mau ngejar sudah terlambat," kata Gomes di Bangkalan kepada Liputan6.com, Kamis (18/5/2017).
Oleh karena itu, pada pertandingan pekan ke-7 Liga 1 kontra PS TNI, Gomes bertekad mengakhiri hasil seri tersebut. Melihat perkembangan latihan skuatnya, Gomes optimistis MU bisa mengatasi tim berjuluk The Army itu, meski dalam enam laga terakhir anak asuh Ivan Kolev belum terkalahkan.
"Kuncinya fokus dan semangat sepanjang pertandingan, kami optimistis, apalagi kita main di kandang, harus buat bangga suporter yang datang," tandas pelatih asal Brasil itu. (Musthofa Aldo)