Soal Beckham, Eks Presiden Barcelona Merasa Dikerjai MU

Pada 2003 lalu, Laporta yang sedang maju dalam pemilihan Presiden Barcelona intens bernegosiasi dengan MU soal rencana mendatangkan Beckham.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 25 Jun 2017, 09:45 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2017, 09:45 WIB
david beckham
Mantan pemain Manchester United (MU) David Beckham nyaris gabung Barcelona (AFP/Justin Tallis)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Presiden Barcelona Joan Laporta mengaku kesal dengan petinggi Manchester United (MU). Hal ini terkait dengan kegagalan transfer David Beckham.

Pada 2003 lalu, Laporta yang sedang maju dalam pemilihan Presiden Barcelona intens bernegosiasi dengan MU soal rencana mendatangkan Beckham ke Camp Nou. Laporta mengira kesepakatan sudah tercapai, namun Beckham tiba-tiba bergabung dengan Madrid.

"Saat itu antara Beckham, Ronaldinho atau Thierry Henry. MU mengatakan kepada kami bahwa mereka akan menjual Beckham kepada kami jika kami memenangkan pemilihan Presiden Barcelona karena kami tidak memiliki kekuatan pada saat itu," kata Laporta kepada Marca.

"Tapi mereka hanya menggunakan kami dan pada akhirnya Beckham menandatangani kontrak dengan Madrid. Kami bertemu di Bandara Heathrow dan menandatangani sebuah dokumen yang mengatakan bahwa mereka akan menjualnya kepada kami jika kami membuat kesepakatan dengan agennya."

"Namun, kami tidak berhasil melakukan itu. Kami pergi ke Nice dan bertemu agennya dan dia mengatakan akan memikirkannya. Kami sudah muak menunggu jawaban, jadi kami memilih Ronaldinho," Laporta menambahkan.

Beckham kemudian bermain empat musim di Madrid dan hanya memenangkan satu trofi La Liga. Sementara Ronaldinho membela Barcelona selama lima musim dengan raihan dua gelar La Liga, satu trofi Liga Champions dan dua gelar Pemain Terbaik Dunia.

Saksikan video menarik berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya