Liputan6.com, Hohenstein-Ernstthal Di MotoGP 2017, Ducati tak menyandang status sebagai tim yang berada di bawah bayang-bayang Yamaha dan Honda. Mereka kini menjadi salah satu dari tiga tim yang berjuang demi gelar juara dunia.
Sejatinya, tanda-tanda kebangkitan Ducati sudah terlihat sejak MotoGP 2016. Kala itu, kedua pembalap utama mereka sama-sama meraih kemenangan. Andrea Iannone merebut podium juara pada MotoGP Austria. Sedangkan Andrea Dovizioso bersinar di MotoGP Malaysia.
Baca Juga
Sekadar catatan, kala Iannone merebut podium juara, itu adalah kemenangan perdana Ducati sejak 2010 saat mereka masih diperkuat Casey Stoner. Tentu saja itu menjadi momen spesial bagi seluruh orang di Ducati.
Kini, meraih kemenangan atau setidaknya naik podium bukan sesuatu yang mustahil bagi Ducati. Dari delapan balapan, sudah enam podium yang dikoleksi Ducati, dua di antaranya kemenangan di Italia dan Catalan yang dipersembahkan Dovizioso.
Pada MotoGP Jerman 2017 di Sirkuit Sachsenring, besar kemungkinan Ducati bakal melanjutkan tren positifnya. Hal itu kembali terlihat pada sesi latihan bebas pertama (FP1) dan kedua (FP2) pada Jumat (30/6/2017).
"Tahun ini Ducati telah membuat motor yang hebat, mereka selalu ada, mereka bisa terus menerus berada di depan di semua lintasan, kering dan basah. Akan sulit untuk mengalahkannya," ujar pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, dikutip Tuttomotoriweb.
Advertisement
Saksikan video menarik berikut ini:
Keluhan Rossi
Pada FP1, Dovizioso tampil sebagai yang tercepat dengan waktu 1 menit 21,599 detik. Pada FP2, giliran Hector Barbera, pembalap Avintia Racing, tim satelit Ducati, tampil sebagai yang tercepat. Ia unggul 0,063 detik atas Marc Marquez.
Berbeda dengan Rossi yang sedikit bermasalah pada FP1 dan FP2. Menurut The Doctor, YZR-M1 miliknya tak bisa melaju cepat di lintasan basah. Untungnya Rossi bisa memperbaiki catatan waktunya pada FP3.
"Saya kesulitan dalam dua kondisi. Saya pikir situasi saya lebih buruk pada basah. Dalam kondisi kering tak begitu buruk. Sayangnya saya punya masalah teknis pada motor dengan sasis baru," beber Rossi soal performanya pada FP1 dan FP2.
Advertisement