Liputan6.com, Jakarta Drama perburuan Neymar pada bursa transfer musim panas ini belum berakhir. Paris Saint Germain (PSG) masih berupaya mendapatkan tanda tangan pemain Barcelona itu.
Terbaru, PSG bahkan diberitakan sudah menyiapkan tawaran yang menggiurkan bagi Blaugrana. Tidak tanggung-tanggung, tim kaya raya asal Prancis itu rela merogoh kocek hingga 222 juta euro demi mendapatkan tanda tangan pemain asal Brasil tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Angka ini untuk menebus klausul pelepasan yang tercantum dalam kontrak Neymar. Itu belum termasuk gaji dan komisi yang didapat Neymar bila bersedia pindah ke PSG.
Namun langkah PSG bakal mendapat perlawanan dari Presiden La Liga, Javier Tebas. Sebab menurutnya, upaya tersebut rentan melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).
"Kami akan tetap melaporkan PSG meskipun mereka tidak menembus klausul kontrak itu. Mereka tidak bisa mengajukan angka komersial yang lebih tinggi dari Barcelona atau Real Madrid," kata Tebas kepada Mundo Deportivo, Minggu (30/7/2017).
"Tidak ada yang percaya itu, yang berarti pemerintah Qatar telah menyuntikkan uang (ke klub) dan itu melanggar Financia Fair Play. Kami akan mengadukannya karena itu melanggar aturan UEFA dan kompetisi di Uni Eropa," kata Tebas menambahkan.
Tebas bahkan mengancam akan mengadukannya ke jalur lain bila UEFA mengabaikannya. "Kami akan membawanya ke pengadilan kompetisi di Brussels, Swiss--dan kami tidak akan mengabaikan pengadilan di Prancis dan Spanyol," katanya.
Lebih Berharga Ronaldo dan Messi
Meski demikian, Tebas sebenarnya tidak terlalu khawatir dengan kepergian Neymar. Sebab tanpa mantan pemain Santos itu, La Liga tetap masih diminati. Tebas justru lebih khawatir bila yang ke luar Spanyol adalah Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
"La Liga dan Barcelona lebih besar dari Neymar," katanya kepada Mundo Deportivo. "Saya lebih khawatir bila Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi yang pindah," katannya.
Advertisement