Transfer Neymar Picu Seruan Penyelidikan Harga Mahal Pemain

Neymar dibeli PSG dari Barcelona seharga 222 juta euro.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 06 Agu 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2017, 06:00 WIB
FOTO: Neymar dan 5 Bintang di Ligue 1 Prancis 2017/2018
1. Neymar (PSG) - Pemain termahal dunia ini penampilan perdananya sangat di tunggu di Ligue 1. Mantan penyerang Barcelona ini mendapat predikat sebagai pesepak bola terbaik dunia setelah Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. (AFP/Philippe Lopez)

Liputan6.com, Paris - Organisasi yang menaungi pesepak bola profesional seluruh dunia, FIFPro, meminta agar dilakukan penyelidikan atas harga fantastis transfer pemain, terutama Neymar. Kepindahan Neymar dari Barcelona ke Paris Saint-Germain menjadi pemicunya.

Belakangan, harga pesepak bola dinilai sudah tidak masuk akal. Banyak yang beranggapan, ada sesuatu yang besar di balik nilai transfer fantastis dalam sepak bola Eropa. PSG memboyong Neymar dari Barcelona seharga 222 juta euro.

Menurut FIFPro, transfer gila-gilaan yang mendistorsi pasar itu telah turut menyumbang kehancuran dalam keseimbangan kompetisi. Sekretaris Jenderal FIFPro Theo van Seggelen mendesak Komisi Eropa segera mengkaji kembali aturan transfer yang sudah diterapkan sejak 2001.

"FIFPro menyeru Komisi Eropa untuk menyelidiki aliran uang via biaya transfer dalam wilayah Uni Eropa untuk mengetahui dampaknya terhadap keseimbangan kompetisi di kawasan ini," ujar Van Seggelen.

"Rekor transfer dunia Neymar adalah contoh terakhir dari bagaimana sepak bola telah semakin menjadi domain sekelompok kecil klub kaya yang kebanyakan klub-klub yang berbasis di Eropa," kata dia dalam laman ESPN.

Van Seggelen menyuarakan keperihatinan bahwa kemakmuran sepak bola menjadi terpusat kepada segelintir liga dan klub, ketika seharusnya diredistribusikan secara lebih efisien dan lebih adil demi melindungi keseimbangan kompetisi.

"Mengingat kebanyakan aktivitas keuangan sepak bola terjadi di Eropa, di mana nilai transfer besar terjadi dipertukarkan di antara klub-klub, FIFPro meminta Komisi Eropa meluncurkan investigasi mendalam atas aturan transfer yang telah disepakati pada 2001 dan yang kini perlu segera dikaji kembali," terang dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya