Liputan6.com, Paris - Organisasi yang menaungi pesepak bola profesional seluruh dunia, FIFPro, meminta agar dilakukan penyelidikan atas harga fantastis transfer pemain, terutama Neymar. Kepindahan Neymar dari Barcelona ke Paris Saint-Germain menjadi pemicunya.
Belakangan, harga pesepak bola dinilai sudah tidak masuk akal. Banyak yang beranggapan, ada sesuatu yang besar di balik nilai transfer fantastis dalam sepak bola Eropa. PSG memboyong Neymar dari Barcelona seharga 222 juta euro.
Baca Juga
Menurut FIFPro, transfer gila-gilaan yang mendistorsi pasar itu telah turut menyumbang kehancuran dalam keseimbangan kompetisi. Sekretaris Jenderal FIFPro Theo van Seggelen mendesak Komisi Eropa segera mengkaji kembali aturan transfer yang sudah diterapkan sejak 2001.
"FIFPro menyeru Komisi Eropa untuk menyelidiki aliran uang via biaya transfer dalam wilayah Uni Eropa untuk mengetahui dampaknya terhadap keseimbangan kompetisi di kawasan ini," ujar Van Seggelen.
"Rekor transfer dunia Neymar adalah contoh terakhir dari bagaimana sepak bola telah semakin menjadi domain sekelompok kecil klub kaya yang kebanyakan klub-klub yang berbasis di Eropa," kata dia dalam laman ESPN.
Van Seggelen menyuarakan keperihatinan bahwa kemakmuran sepak bola menjadi terpusat kepada segelintir liga dan klub, ketika seharusnya diredistribusikan secara lebih efisien dan lebih adil demi melindungi keseimbangan kompetisi.
"Mengingat kebanyakan aktivitas keuangan sepak bola terjadi di Eropa, di mana nilai transfer besar terjadi dipertukarkan di antara klub-klub, FIFPro meminta Komisi Eropa meluncurkan investigasi mendalam atas aturan transfer yang telah disepakati pada 2001 dan yang kini perlu segera dikaji kembali," terang dia.
Advertisement