Liputan6.com, London - Liga Inggris baru berjalan tiga pekan. Menariknya, rumor pemecatan manajer langsung memanas.
Maklum, beberapa klub tidak meraih hasil yang memuaskan pada awal musim. Padahal, pembelian pemain klub-klub tersebut sudah memenuhi keinginan manajer.
Baca Juga
Salah satu yang menjadi sorotan adalah Frank De Boer, Manajer asal Belanda itu belum meraih satu kemenangan pun dari tiga laga Liga Inggris.
Demikian juga dengan West Ham United. Manajer Slaven Bilic belum bisa mengangkat timnya dari posisi juru kunci.
Padahal, belanja pemain besar-besaran telah dilakukan musim panas ini, termasuk mendatangkan beberapa pemain bintang seperti Joe Hart dan Javier Hernandez.
Lalu siapa saja manajer klub Liga Inggris yang berpotensi dipecat musim ini. Berikut ulasannya seperti dilansir dari The Sun.
Advertisement
1. Antonio Conte
Menjadi manajer klub juara bertahan Liga Inggris merupakan pekerjaan berbahaya. Setidaknya hal itulah yang terjadi dalam beberapa musim terakhir.
Claudio Ranieri, Jose Mourinho, dan Manuel Pellegrini didepak klubnya semusim setelah juara. Ancaman yang sama bisa menimpa Conte.
Tuntutan besar dari Chelsea bisa saja membuat dirinya dipecat. Apalagi jika The Blues gagal di semua kompetisi musim ini.
Advertisement
2. Mark Hughes
Setelah finis pada posisi kesembilan selama tiga musim beruntun, fans Stoke berharap posisi mereka bisa berubah. Keinginan mereka tercapai karena Stoke finis di posisi ke-13 musim lalu.
Awal musim ini, Stoke baru meraih empat poin dari tiga laga. The Potters pun masih tertahan di posisi ke-11.
Tak heran, posisi Hughes terancam jika Stoke terus tertahan di papan tengah hingga akhir musim. Apalagi musim panas ini keinginan Hughes untuk belanja pemain sudah dipenuhi manajemen.
3. Pep Guardiola
Guardiola tidak meraih trofi apa pun musim lalu. Namun dia beruntung karena manajemen City masih mempercayainya musim ini.
Akan tetapi, kesabaran City bisa saja habis jika prestasi tak kunjung didapat. Terlebih musim panas ini City telah menghabiskan 200 juta pound sterling untuk belanja pemain.
Guardiola tidak punya alasan lagi jika gagal lagi meraih trofi. Apalagi City punya dana besar untuk mendatangkan manajer sekaliber Guardiola.
Advertisement