Liputan6.com, Jakarta - Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 atau Inasgoc akan mulai menjual beragam suvenir terkait pesta multicabang olahraga tertinggi di Asia itu pada Desember 2017. Hal ini dilakukan guna mencari pendapatan lain.
Ketua Inasgoc Erick Thohir mengatakan sumber pendapatan dari penjualan suvenir akan masuk ke kas Badan Layanan Umum Asian Games 2018, sebagaimana penjualan tiket pertandingan.
Advertisement
Baca Juga
"Kami akan meluncurkan produk-produk suvenir seperti baju untuk menambah pendapatan selain dari anggaran dari negara serta dari pihak sponsor," kata Erick di Jakarta, Rabu (29/11/2017), seperti dinukil dari Antara.
"Jenis suvenirnya akan beragam. Kami akan mengumumkan nanti pada Desember," kata Erick.
Inasgoc menargetkan pendapatan dari penjualan suvenir dan tiket serta dukungan sponsor baik dalam negeri maupun luar negeri mencapai 20 persen dari sumber pendapatan mereka. Sedangkan sumber pendapatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai 80 persen.
"Kami sudah menyepakati kerja sama dengan sejumlah sponsor dari luar negeri dan dalam negeri, termasuk badan-badan usaha milik negara," papar Erick.
Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Asian Games 2018, tambah Erick, akan bertemu dengan para sponsor pada awal Desember terkait kesepakatan kerjasama penyelenggaraan Asian Games.
Â
Rekening OCA
Erick mengatakan dana sponsor, terutama dari luar negeri akan masuk ke rekening Dewan Olimpiade Asia atau OCA terlebih dahulu. "Lalu ditransfer ke rekening kami," paparnya.
Namun, Inasgo sudah dapat meminta pendapatan dari pihak sponsor dari rekening OCA sesuai dengan kesepakatan baru kontrak tuan rumah Asian Games tanpa harus menunggu upacara pembukaan pada 18 Agustus 2018.
Selain kesepakatan kerjasama, Inasgoc juga akan membicarakan bantuan sponsor yang terkait dengan pengadaan perlengkapan para sukarelawan Asian Games pada akhir 2017.
Advertisement