Liputan6.com, Madrid - Kapten Real Madrid, Sergio Ramos bicara soal permainan kerasnya kepada striker Barcelona, Luis Suarez di Santiago Bernabeu, Sabtu (23/12/2017) malam WIB. Dalam laga El Clasico itu, Real Madrid kalah 0-3.
Ramos mendapat kartu kunig usai mengayunkan lengannya ke wajah Suarez. Insiden itu terjadi pada menit ke-59, usai Suarez mencetak gol pertama Barcelona.
Advertisement
Baca Juga
"Di Barcelona, meraka pasti mengatakan saya harus di penjara dan dibawa Puigdemont (polisi Catalan)," ujar bek berusia 30 tahun tersebut sepert dilansir Marca.
Dalam laga El Clasico, Ramos tercatat melepaskan tiga tekel keras ke pemain Barcelona, dua di antaranya berhasil menghentikan permainan lawan.
Sayangnya, performa Ramos di lini pertahanan Real Madrid terbilang buruk. Dia hanya mencatatkan satu clearance dan satu intersep untuk mematikan pergerakan Lionel Messi dan kawan-kawan.
Â
Â
Real Madrid Frustrasi
Kekalahan di laga El Clasico membuat peluang Real Madrid mempertahankan gelar Liga Spanyol semakin berat. Pasalnya, Los Blancos tertinggal 14 poin dari Barcelona yang semakin kokoh di puncak klasemen dengan 45 poin.
Eks bek Sevilla itu mengakui, Real Madrid kehilangan akal untuk menghadapi Barcelona di babak kedua. Los Blaugrana semakin menggila usai Real Madrid bermain dengan 10 pemain setelah Dani Carvajal diganjar kartu merah.
"Tentu kami frustrasi karena hasilnya (mengecewakan). Terlebih lagi kami sudah tertinggal 14 poin," ujar Ramos.
"Namun, bukan tidak mungkin kami masih bisa memenangkan La Liga. Kami hanya mempunyai kewajiban berjuang hingga akhir," katanya.
Advertisement
Tidak Gagal
Ramos melanjutkan, Real Madrid tidak mengalami kegagalan di 2017, meski tidak memenangkan El Clasico. Los Blancos memenangkan lima gelar pada tahun ini, yakni La Liga, Piala Super Spanyol, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
"Tidak memenangkan El Clasico bukan sebuah kegagalan. Siapa pun berpikir kami tidak gagal di tahun 2017. Coba lihat saja statistiknya," kata Ramos.