Liputan6.com, Lesmo - Gelaran MotoGP 2018 diprediksi bakal menyuguhkan pertarungan yang semakin sengit. Penggemar tentunya akan menanti-nantikan dengan penuh rasa ingin tahu apa yang akan terjadi di musim mendatang.
Peta persaingan perburuan gelar juara dunia tidak akan jauh berbeda dari sebelumnya. Tim Repsol Honda, Movistar Yamaha, dan Ducati Corse kemungkinan masih menyajikan pertarungan yang seru.
Advertisement
Baca Juga
Pada musim ini, tim Repsol Honda yang diperkuat Marc Marquez dan Dani Pedrosa sukses menyumbangkan total delapan kemenangan di MotoGP 2017. Sementara duo Yamaha yakni Valentino Rossi dan Maverick Vinales telah mengumpulkan empat kemenangan.
Sedangkan Ducati memborong enam kemenangan lewat Andrea Dovizioso. Melihat hasil di musim ini ada kecenderungan bahwa Yamaha bakal memperbaiki performa kuda besi YZR-M1 pada tahun depan.
Hal ini yang diyakini Carlo Pernat. "2018 akan lebih seru dari 2017, saya 100% yakin. Mengapa saya mengatakan itu? Karena tahun ini Yamaha tersingkir dari perebutan gelar juara terlalu dini dan ini adalah pertama kalinya hal itu terjadi," jelasnya seperti dikutip dari GPone, Sabtu (30/12/2017).
"Yamaha akan di mix. Mereka selalu menjadi titik acuan dan insinyur mereka akan mengurutkan motor. Valentino dan Viñales akan berada di dalam permainan. Ini akan menjadi tahun yang menyenangkan di atas semua untuk alasan ini. Kemudian kami akan melihat apakah produsen lain berhasil mengambil lompatan dalam kualitas," ujar Pernat.
Â
Â
Â
Kandidat Lain
Lantas siapa yang mungkin bergabung dengan trio Honda, Yamaha, dan Ducati? Pengamat MotoGP menjelaskan kemungkinan tim Suzuki memiliki potensi untuk merusak rencana ketiga tim tersebut.
Hal itu didasari bahwa Suzuki kembali mendapatkan konsesi penuh. Mereka akan mendapatkan kemudahan dalam jumlah mesin yang disediakan (dari 7 jadi 9), tak akan ada pembatasan tes, dan tak dilarang melakukan pengembangan mesin saat musim berjalan.
"Dari semuanya, saya pikir Suzuki adalah satu dengan potensi tertinggi, baik karena mereka memiliki Iannone dan karena mereka akan mendapatkan kembali konsesi teknis. Saya pikir masih sedikit lagi untuk KTM, sedangkan Aprilia akan mencari lebih ke 2019, tapi mereka perlu menginvestasikan lebih banyak uang," ujar Pernat.
Advertisement
Rindukan Lorenzo
Sementara itu, bos Yamaha, Lin Jarvis, tampaknya tak bisa melupakan sosok Jorge Lorenzo. Terbukti, Jarvis mengaku merindukan sosok pebalap asal Spanyol itu.
Bersama Yamaha, Lorenzo mencapai puncak kejayaan di kancah MotoGP. Tiga gelar juara dunia MotoGP berhasil digenggamnya. Namun, pada akhir musim 2016 pebalap asal Spanyol tersebut memutuskan untuk hengkang ke Ducati.
"Tentu saja kami memiliki hubungan yang panjang dengan Lorenzo, dia memenangi tiga gelar juara dunia bersama Yamaha. Jadi, banyak kenangan manis yang diberikan Lorenzo dan kami masih sering melihatnya berada di paddock," ujar Jarvis dikutip dari Fox Sports, Jumat (29/12/2017). (David Permana)