Usai Adaptasi, Lorenzo Siap Bangkit di MotoGP 2018

Lorenzo diprediksi menjadi pesaing juara pada MotoGP 2018.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 30 Des 2017, 03:32 WIB
Diterbitkan 30 Des 2017, 03:32 WIB
Jorge Lorenzo, MotoGP
Pembalap Ducati, Jorge Lorenzo diyakini bisa bangkit di MotoGP 2017. (MotoGP)

Liputan6.com, Jakarta - Rapor Jorge Lorenzo pada MotoGP 2017 jauh dari kata memuaskan. Situasi itu harus dihadapi X-Fuera karena ia sedang dalam proses adaptasi dengan motor Ducati. Hal itu diyakini Kepala Kru Lorenzo, Cristian Gabarrini.

Ducati tentu berharap Lorenzo bisa membangkitan reputasi mereka pada MotoGP 2017. Faktanya, justru Andrea Dovizioso yang mengharumkan nama Ducati berkat aksi impresifnya. Sedangkan Lorenzo justru tampil mengecewakan.

Dari 18 balapan yang diikuti, tak ada satu pun yang bisa dimaksimalkan pembalap asal Spanyol itu untuk meraih podium juara MotoGP. Pencapaian terbaiknya hanya saat finis podium ketiga MotoGP Spanyol, podium ketiga MotoGP Aragon, dan runner-up MotoGP Malaysia.

Selain itu, Lorenzo, bahkan sempat tiga kali gagal finis. Namun, Gabarrini menyebut musim 2017 sebagai momen bagi Lorenzo untuk beradaptasi. Maklum, karakter motor Yamaha dan Ducati sangat berbeda.

"Awalnya ia mengalami kesulitan untuk beradaptasi. Ducati sangat berbeda dengan Yamaha. Kami sudah menyadarinya meski ia bisa melakukan satu putaran lebih cepat bersama Ducati. Tapi untuk balapan panjang, lebih sulit baginya," kata Gabarrini, dilansir Speedweek.

 

Perbaikan Rapor

Jorge Lorenzo (dok. Ducati)

Penderitaan Lorenzo sendiri terlihat berkurang mendekati akhir musim. Fairing anyar Ducati benar-benar memberikan dampak positif. Di luar hasil buruk di San Marino, Australia, dan Valencia, ia mampu memberikan perlawanan.

Dua dari tiga podium di musim 2017 juga didapat pembalap berusia 30 tahun itu pada paruh kedua. Artinya, secara perlahan Lorenzo mulai mengerti kekurangan dan kelebihan yang dimiliki Desmosedici GP17.

"Ia sudah bisa beradaptasi lebih baik. Lalu kami fokus untuk menjaga kecepatan tinggi sepanjang balapan. Itu yang lebih penting. Di babak kualitas, mendapat lap tercepat akan mudah baginya. Tapi selanjutnya, terutama pada paruh pertama, kecepatan saat balapan penuh akan berkurang," tegas Gabarrini.

Statistik Lorenzo di Setiap Musim

2008: 17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin

2009: 17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin

2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin

2011: 15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin

2012: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin

2013: 17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin

2014: 18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin

2015: 18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin

2016: 18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin

2017: 18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya