Pengelola Bantah Tarif Sewa SUGBK Capai Rp 540 Juta

Pengelola menyebut tarif sewa SUGBK tidak menyentuh Rp 540 juta.

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 25 Jan 2018, 18:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2018, 18:00 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengecek kesiapan sarana dan prasarana Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). (Dok Kementerian PUPR)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengecek kesiapan sarana dan prasarana Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Klaim Persija Jakarta yang menyatakan bahwa harga sewa Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta mencapai Rp 540 juta dibantah oleh pihak pengelola. Mereka mengatakan, nominal tersebut tidak sepenuhnya benar.

Direktur Pembangunan & Pengembangan Usaha PPK SUGBK, Gatot Tetuko menjelaskan, bahwa tarif sewa SUGBK setelah renovasi memang dinaikkan. Tapi, besaran nilainya masih dalam tahap penggodokan.

"Pengelola menentukan harga setelah membandingkan dengan venue-venue lain yang sebanding, karena SUGBK jika dibandingkan dengan tempat-tempat lain yang setara, (harganya) masih berada di bawah" ujar Gatot ketika dihubungi wartawan.

"Kalau untuk SUGBK sebelum direnovasi bisa dibilang harganya tidak sampai angka yang sekarang, tetapi karena faktor penyesuaian makanya harganya menjadi naik. Tapi, gosip-gosip yang katanya sampai Rp 500 juta itu tidak benar, karena kami masih menggodok untuk menentukan harga," katanya menambahkan.

Sebelumnya, Persija berencana menggunakan SUGBK untuk Piala AFC 2018. Keinginan tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut terbuka lebar setelah pengelola memberikan lampu hijau.

Namun yang menjadi kendala, tarif sewa SUGBK pasca renovasi ternyata membengkak. Selain itu, Macan Kemayoran juga perlu menyetor Rp 1,5 miliar sebagai jaminan untuk menjaga-jaga SUGBK dari kerusakan.

Uang Jaminan

Gatot membenarkan terkait uang jaminan untuk menyewa SUGBK yang mencapai Rp 1,5 m. Uang tersebut bakal digunakan untuk memperbaiki SUGBK jika terjadi kerusakan.

Perhelatan Asian Games 2018 tetap menjadi prioritas pengelola SUGBK. Renovasi yang memakan waktu satu setengah tahun memang diperuntukkan untuk pesta olah raga Asia tersebut.

"Sebenarnya bangunan ini dibangun untuk fasilitas Asian Games, kalau sampai nanti ada kerusakan, lantas siapa yang mengganti? Karena pemerintah sendiri sudah menganggarkan biayanya secara penuh untuk penggunaan renovasi, dan bukan untuk yang lain-lain," ungkap Gatot.

"Dan, kami tegaskan di sini, uang jaminan akan diambil kalau ada kerusakan, kalau tidak ada maka akan kami kembalikan. Itu akan disepakati dengan surat perjanjian terlebih dahulu," ucapnya menambahkan.

Lebih Murah

Gatot menilai, tarif sewa SUGBK masih lebih rendah dibanding tempat-tempat yang sebenarnya tidak lebih megah. Dia mengumpakan venue-venue lain yang bukan fasilitas olah raga seperti Balai Sarbini (Jakarta Pusat), ICE BSD (Tangerang), dan Jakarta Convention Centre (Jakarta Pusat).

"Yang pasti, untuk sewa SUGBK ini bisa dipastikan tidak lebih mahal dengan fasilitas gedung-gedung yang saya sampaikan tadi, karena alokasi biaya sewa pun tentu akan digunakan untuk perawatan setelah nanti digunakan," tutup Gatot.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya