Khawatir MotoGP Beralih ke MotoE, Yamaha Angkat Bicara

Banyak keraguan MotoE akan kalahkan popularitas MotoGP.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Feb 2018, 06:00 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2018, 06:00 WIB
Bos Yamaha Sebut Marquez Sengaja Memprovokasi Rossi
Bos Yamaha, Lin Jarvis (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Tokyo - Kehadiran kejuaraan dunia balap motor listrik pada 2019 ternyata masih menimbulkan polemik berkepanjangan. Tak sedikit yang khawatir gelaran MotoGP bakal beralih ke MotoE.

Di tengah pemberitaan media mengenai kejuaraan ini, Lin Jarvis selaku bos tim Yamaha angkat bicara kehadiran MotoE. Dia sedikit meragukan bahwa popularitas MotoGP bakal meredup seiring kehadiran balap motor listrik.

"Saya pikir ini benar-benar waktu yang tepat bagi Dorna untuk memulai (melihat teknologi listrik), tapi akan memakan waktu lama," ungkap Jarvis seperti dikutip dari Motorsportweek, Senin (12/2/2018).

"Mungkin tidak akan pernah mengambil alih kelas MotoGP, tapi mungkin mengganti kelas lain," paparnya.

Namun demikian, dia tak menampik jika motor listrik akan membawa peran yang lebih menonjol dalam bentuk balapan yang dipentaskan. Apalagi terdapat kebisingan mesin biasanya menjadi masalah.

Kebisingan Isu Sensitif

MotoGP
Balapan MotoGP (dok. MotoGP)

"Dan pasti kendaraan listrik (akan lepas landas) di disiplin ilmu lain, seperti motorcross, atau enduro, di mana kebisingan menjadi isu yang jauh lebih sensitif," ujarnya.

"Itu karena tempat kendaraan ini digunakan lebih dekat ke daerah perkotaan. Mereka mungkin punya masa depan yang besar di sana," tambah Jarvis

Pekan lalu, Dorna Sports selaku promotor MotoGP untuk pertama kalinya memperkenalkan motor listrik, yang bakal digunakan pada Kejuaraan Dunia MotoE pada 2019 mendatang. Gelaran ini nantinya akan diikuti 18 pembalap dari 11 tim.

Pada musim perdana Kejuaraan Dunia MotoE, para pembalap nantinya hanya diberikan kesempatan terbatas. Mereka hanya melahap delapan lap setiap balapan di lima seri yang berlangsung di Eropa.

"Realistis, saya pikir industri motor sedikit tertinggal dari industri mobil. Tapi, masih menarik untuk melihat jumlah produsen yang beralih ke Formula E, ini melebihi harapan saya," terangnya.

Industri Motor Tertinggal

Ilustrasi MotoGP
Ilustrasi balapan MotoGP. (Crash)

Jarvis mengakui industri sepeda motor tertinggal dari industri mobil dalam hal pengembangan listrik, dan menganggap Formula E harus dipuji. Sebab, Formula E menarik pabrikan melepaskan eksploitasi motorsport lainnya untuk fokus pada rangkaian listrik sepenuhnya.

"Jika Anda melihat balapan, emosi yang Anda dapatkan dari kebisingan dan kekuatan. Tentunya kami harus memberi penghargaan pada Formula E, karena banyak produsen menghentikan disiplin balap lainnya untuk berinvestasi di bidang listrik," tutur Jarvis.

"Dan saya yakin di masa depan industri sepeda motor kendaraan listrik akan memainkan peran lebih besar," ungkapnya. (David Permana)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya