London - Chelsea memulai Premier League 2017-2018 dengan kepercayaan diri tinggi karena berstatus juara bertahan. Namun, performa The Blues justru inkonsiten sepanjang musim.
Chelsea mengawali musim dengan hasil negatif setelah takluk 2-3 dari Burnley pada pekan pertama. Hal itu membuat mereka menjadi juara bertahan pertama yang langsung kalah dan kebobolan tiga gol pada pekan pertama.
Baca Juga
Pada Babak Pertama Pertandingan Timnas Indonesia Melawan Filipina, Muhammad Ferarri Mendapat Kartu Merah
Daftar Pemain Timnas Indonesia VS Filipina di Piala AFF 2024, Lino Kembali, Trio Bek Tetap Bertahan
Timnas Indonesia Harus Panen Gol saat Melawan Filipina di Laga Akhir Grup B Piala AFF 2024, Tak Sekadar Raih 3 Poin
Sempat kembali ke jalur kemenangan hingga berhasil menempati peringkat ketiga pada pekan keempat, nyatanya performa Chelsea semakin tidak konsisten. Alhasil, The Blues kerap naik dan turun posisi di klasemen sementara.
Advertisement
Performa Alvaro Morata dan kawan-kawan mulai menurun drastis ketika memasuki pekan ke-22. Sejak saat itu, mereka baru mengoleksi dua kemenangan dari enam pertandingan.
Akan tetapi, dari jumlah pertandingan tersebut, kekalahan telak beruntun dari Bournemouth (0-3) dan Watford (1-4) menjadi sorotan. Bahkan, sempat terdengar kabar pemecatan manajer Antonio Conte.
Lalu, apa saja masalah yang membuat Chelsea bermain inkonsisten sepanjang musim 2017-2018? Berikut ini Bola.com merangkum lima di antaranya:
Â
Cedera
Kunci kesuksesan Chelsea menjuarai Premier League 2016-2017 adalah kebugaran para pemain intinya. Sedangkan musim ini, banyak penggawa The Blues yang menderita cedera.
Kompany: Manchester City Siap Berjaya di Liga Champions https://t.co/4bJdZZB2V3
— Bolacom (@bolacomID) February 13, 2018
Pemain kunci Cheslsea, Eden Hazard, menderita cedera parah ketika memperkuat timnas Belgia sehingga harus absen tiga bulan. Setelah itu pemain-pemain seperti Danny Drinkwater, Alvaro Morata, dan N'Golo Kante bergantian masuk ruang perawatan.
Kondisi semakin parah ketika rekrutan Januari, Ross Barkley, masih dalam tahap pemulihan setelah bergabung dari Everton. Setelah itu, Pedro juga harus menepi karena cedera saat melawan Watford.
Advertisement
Mudah Diprediksi
Musim lalu Conte membuat kejutan ketika memainkan skema tiga bek bersama Chelsea. Hal itu membuat para manajer di Inggris kesulitan menebak gaya bermain The Blues.
Akan tetapi, rupanya gaya bermain Chelsea yang tidak mengalami perubahan menjadi sasaran empuk manajer lain. Setiap tim telah menemukan cara untuk mengatasi taktik Conte.
Perubahan formasi dari 3-4-3 ke 3-5-2 juga tidak banyak membantu. Kondisi itu karena skema dasar The Blues praktis tidak mengalami perubahan berarti.
Â
Transfer Kurang Efisien
Beberapa pembelian Chelsea pada musim bursa transfer membuat sebagian pendukungnya heran. Mereka membuat beberapa kesalahan dalam melakukan jual dan beli pemain.
Chelsea melepas Diego Costa dan Nemanja Matic pada bursa transfer musim panas 2017. Padahal, keduanya merupakan pemain kunci The Blues ketika meraih gelar juara.
Kondisi itu semakin parah setelah Alvaro Morata dan Tiemoue Bakayoko yang datang sebagai pengganti keduanya gagal memenuhi ekspektasi. Alhasil, The Blues menderita karena keputusan tersebut.
Â
Advertisement
Kurang Rotasi
Chelsea absen di kompetisi Eropa pada musim lalu sehingga minimnya rotasi tidak menjadi masalah. Akan tetapi, situasi berbeda terjadi pada musim ini karena mereka tampil di Liga Champions.
Alhasil, Conte beberapa kali mengeluhkan tidak punya pemain pelapis dan tidak melakukan rotasi. Padahal, Chelsea punya banyak pemain muda berbakat di bangku cadangan.
Masalah semakin terlihat ketika Conte tetap memasang Bakayoko di lini tengah. Padahal, manajer asal Italia itu punya Drinkwater yang tampil lebih konsisten.
Â
Perselisihan Manajemen
Petinggi Chelsea terlibat perselisihan dengan Conte sejak awal musim. Hal itu karena kedua belah pihak tidak sepakat soal strategi transfer.
Alhasil, The Blues kehilangan beberapa target yang diminta oleh Conte. Nama-nama seperti Radja Nainggolan, Alex Sandro, Leonardo Bonucci, dan Andrea Bonucci gagal merapat ke Stamford Bridge.
Apalagi, Conte dikabarkan murka kepada petinggi klub karena gagal mempertahankan Matic. Kabar pemecatan manajer asal Italia itu berembus kencang meski pemain menyatakan berada di belakangnya.
Sumber: Sportskeeda
Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini
Advertisement