Liputan6.com, Jakarta - Belgia akan menghadapi Prancis di babak empat besar Piala Dunia 2018, Rabu (11/7) dinihari WIB nanti. Kedua tim dipercaya sudah siap menurunkan kekuatan terbaik mereka.
Baik Belgia maupun Prancis merupakan tim yang mengandalkan penyerangan. Keduanya tak begitu suka bermain pasif, bertahan dan menunggu serangan balik. Tetapi hal ini bukan berarti pertahanan kedua tim buruk.
Advertisement
Baca Juga
Prancis misalnya, memiliki pemain sekelas N'Golo Kante yang berperan penting sebagai gelandang bertahan, sebagai pivot. Kante adalah yang terbaik untuk memutus aliran bola serangan lawan, sekaligus sebagai jalur memulai serangan timnya.
Sebelumnya, pelatih Prancis, Didier Deschamps memperingatkan Belgia terhadap peran Kante. Dia memberi contoh bagaimana kante bisa mematikan pergerakan Lionel Messi di 16 besar lalu, dan percaya Kante bisa melakukan hal yang sama pada Eden Hazard.
Namun, Roberto Martinez selaku pelatih Belgia justru tetap tenang menghadapi ancaman Deschamps. Dia percaya Kante bisa diatasi dan dibuat tak berkutik, jika Belgia bermain sebagai satu tim seperti biasanya.
"Saya kira kami akan mengatasi Kante dengan cara serupa yang kami tampilkan sepanjang turnamen," kata Martinez dikutip dari goal internasional.
"Kami adalah tim yang memiliki banyak pemain individu yang bisa membuat perbedaan dan mencetak gol."
Â
Bermain Sebagai Tim
Martinez menegaskan sekali lagi bagaimana perjalanan timnya sampai di semifinal ini. Dia percaya Belgia bisa melangkah sejauh ini karena bermain sebagai satu tim utuh, bukan hanya mengandalkan seorang pemain saja.
"Kami kuat sebagai tim. Kami tidak memberikan tanggung jawab besar hanya untuk satu orang."
"Saya sudah mengatakannya di awal kompetisi ini - dan tim yang memulai turnamen ini masih tim yang sama - bahwa tim ini kompetitif dan siap lebih kompetitif lagi dalam dua tahun, empat tahun," tutupnya.
Sumber:Â bola.net
Advertisement