Liputan6.com, Jakarta - Tewasnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirilia, usai dikeroyok bobotoh (sebutan pendukung Persib) di area Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, menjadi pukulan telak bagi sepak bola Indonesia. Tidak ada nyawa yang sepadan untuk sepak bola.
Menurut keterangan, peristiwa pengeroyokan terjadi di area parkir GBLA. Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 13.00 WIB atau tiga jam sebelum kick-off pertandingan Persib kontra Persija, Minggu (23/9/2018).
Advertisement
Baca Juga
Dalam keterangan kepolisian, terjadi kericuhan ketika sekelompok mengejar korban. Setelah itu, peristiwa pengeroyokan terjadi di area parkir GBLA dan korban sempat meminta tolong ke tukang bakso.
Untuk pertandingan Persib kontra Persija di Stadion GBLA, pihak keamanan mengerahkan hampir 4 ribu personel gabungan. Pengerahan ribuan personel keamanan tersebut guna menjaga hal-hal yang tidak diinginkan hingga pertandingan selesai.
Sayangnya, peristiwa pengeroyokan di GBLA hingga menyebabkan tewasnya Haringga luput dari penjagaan personel keamanan. Haringga tewas di tempat kejadian perkara (TKP).
Polisi kemudian mendatangi dan melaksanakan olah TKP sekaligus mengamankan barang bukti untuk dibawa ke Mako Satreskrim Polrestabes Bandung.
Kemudian, polisi juga membawa jenazah ke RS Sartika Asih untuk dilakukan autopsi. Yang patut dipertanyakan, di mana polisi ketika peristiwa pengeroyokan itu terjadi?
Pengamanan 4 Ring
Lalu, bagaimana standar keamanan panitia pelaksana pertandingan Persib kontra Persija? Sebelum pertandingan, Kombes Pol Irman Sugema, Kapolrestabes Bandung, mengutarakan pola pengamanan di area GBLA dibagi menjadi empat ring pengamanan, yakni ring satu di dalam lapangan, ring dua di sekitar pintu masuk, ring tiga di area GBLA, dan ring empat di jalur menuju ke GBLA.
Area parkir gerbang biru Stadion GBLA tentu masuk dalam ranah penjagaan personel keamanan sebelum pertandingan Persib kontra Persija. Terlepas dari itu, pengawalan personel keamanan untuk tim Persija patut diapresiasi.
Pihak Panpel sebelumnya sudah memperingatkan agar pendukung Persija tidak datang ke GBLA. Panpel Persib bahkan tidak menyediakan atau menjual tiket untuk suporter Persija.
Advertisement
Larangan dari Panpel
Hal tersebut disampaikan General Coordinator Panpel Persib, Budhi Bram Rachman, Kamis (20/9/2018). "Untuk tiket pertandingan, kami dari pihak panpel tidak memberikan kuota bagi pendukung tim tamu," kata Budhi Bram.
Namun, menyusupnya suporter sesungguhnya juga dilakukan bobotoh kala pertemuan pertama Persija kontra Persib terjadi di Stadion PTIK, Jakarta, pada 30 Juni 2018. Namun, pihak panpel Persija berhasil mengamankan bobotoh tersebut dan memulangkannya.