Menjajal Myanmar, Timnas Indonesia Berbenah

Pelatih interim Timnas Indonesia, Bima Sakti, mencoba membenahi kekurangan tim asuhannya melalui uji coba melawan Myanmar, Rabu (10/10/2018).

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 09 Okt 2018, 17:29 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2018, 17:29 WIB
Latihan Timnas Indonesia
Para pemain Timnas Indonesia membentuk lingkaran saat latihan di Stadion Wibawa Mukti, Jawa Barat, Senin (10/9/2018). Latihan ini persiapan jelang laga uji coba melawan Mauritius. (Bola.com/Vitalis Trisna)

Jakarta - Timnas Indonesia menghadapi Myanmar dalam laga uji coba internasional yang digelar di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Rabu (10/10/2018). Pelatih interim Timnas Indonesia, Bima Sakti, menegaskan laga uji coba kontra Myanmar akan menjadi momen pembenahan jelang mengikuti Piala AFF 2018.

Laga uji coba kontra Myanmar merupakan laga uji coba internasional kedua yang dijalani Timnas Indonesia untuk mempersiapkan diri menghadapi Piala AFF 2018.

Laga ini juga jadi momen kali kedua Bima Sakti membimbing Tim Garuda tanpa kehadiran Luis Milla.

Bima Sakti menegaskan pentingnya laga uji coba kontra Myanmar bagi Hansamu Yama dkk. Selain itu, Bima menilai laga kontra Myanmar bisa menjadi momen pembenahan beberapa aspek yang perlu diperbaiki berdasarkan evaluasi laga uji coba pertama.

"Pertandingan ini penting bagi kami jelang Piala AFF 2018. Semua tahu Myanmar merupakan tim bagus dan memiliki kualitas. Mereka pun memiliki organisasi pertahanan yang bagus," ujar Bima Sakti dalam sesi jumpa pers jelang laga yang digelar di Hotel Grand Zuri, Cikarang, Selasa siang WIB (9/10/2018).

"Ada banyak perbaikan yang kami lakukan setelah menghadapi Mauritius, terutama karena kami juga melihat perkembangan tim-tim yang akan kami hadapi. Pola pertahanan harus ditingkatkan, selain itu juga transisi permainan kami," lanjutnya.

Bima Sakti mengungkap telah membuat skema permainan dengan beberapa strategi yang berbeda. Asisten pelatih Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018 itu ingin menerapkan strategi berbeda dengan ketika menghadapi Mauritius, ketika bermain dengan Myanmar atau pun Hong Kong yang akan dihadapi pada 16 Oktober 2018.

"Strategi pasti berubah. Saat menghadapi Myanmar yang kami anggap tim bagus, tentu akan berbeda dengan permainan ketika kami menghadapi Hong Kong yang memiliki pemain berpostur tinggi. Jadi, tak hanya cara bermain kami yang berbeda, tapi juga materi pemain Timnas Indonesia yang akan bermain," imbuh Bima.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya