Jakarta - Timnas Indonesia menghadapi Myanmar dalam laga uji coba internasional yang digelar di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Rabu (10/10/2018). Pelatih interim Timnas Indonesia, Bima Sakti, menegaskan laga uji coba kontra Myanmar akan menjadi momen pembenahan jelang mengikuti Piala AFF 2018.
Laga uji coba kontra Myanmar merupakan laga uji coba internasional kedua yang dijalani Timnas Indonesia untuk mempersiapkan diri menghadapi Piala AFF 2018.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Laga ini juga jadi momen kali kedua Bima Sakti membimbing Tim Garuda tanpa kehadiran Luis Milla.
Advertisement
Bima Sakti menegaskan pentingnya laga uji coba kontra Myanmar bagi Hansamu Yama dkk. Selain itu, Bima menilai laga kontra Myanmar bisa menjadi momen pembenahan beberapa aspek yang perlu diperbaiki berdasarkan evaluasi laga uji coba pertama.
"Pertandingan ini penting bagi kami jelang Piala AFF 2018. Semua tahu Myanmar merupakan tim bagus dan memiliki kualitas. Mereka pun memiliki organisasi pertahanan yang bagus," ujar Bima Sakti dalam sesi jumpa pers jelang laga yang digelar di Hotel Grand Zuri, Cikarang, Selasa siang WIB (9/10/2018).
"Ada banyak perbaikan yang kami lakukan setelah menghadapi Mauritius, terutama karena kami juga melihat perkembangan tim-tim yang akan kami hadapi. Pola pertahanan harus ditingkatkan, selain itu juga transisi permainan kami," lanjutnya.
Bima Sakti mengungkap telah membuat skema permainan dengan beberapa strategi yang berbeda. Asisten pelatih Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018 itu ingin menerapkan strategi berbeda dengan ketika menghadapi Mauritius, ketika bermain dengan Myanmar atau pun Hong Kong yang akan dihadapi pada 16 Oktober 2018.
"Strategi pasti berubah. Saat menghadapi Myanmar yang kami anggap tim bagus, tentu akan berbeda dengan permainan ketika kami menghadapi Hong Kong yang memiliki pemain berpostur tinggi. Jadi, tak hanya cara bermain kami yang berbeda, tapi juga materi pemain Timnas Indonesia yang akan bermain," imbuh Bima.