3 Pemain yang Sering Gagal di Final Liga Champions

Pemain-pemain ini setidaknya sudah tiga kali gagal di final Liga Champions.

oleh Defri Saefullah diperbarui 14 Des 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2018, 19:00 WIB
Trofi Liga Champions
Final Liga Champions selalu sakral buat seorang pemain sepak bola top (AP Photo / Efrem Lukatsky)

Liputan6.com, Jakarta - Final Liga Champions akan digelar tahun depan, 2019. Meski begitu, tim-tim mana yang berpotensi untuk menyentuh garis akhir persaingan di Liga Champions bisa diraba.

Saat ini, 16 klub akan bersaing dalam fase knock out Liga Champions. Mereka semua akan memperebutkan 8 tiket untuk lolos ke perempat final Liga Champions.

Tim-tim besar seperti Real Madrid, Barcelona, Liverpool, Bayern Munchen selalu diunggulkan masuk setidaknya semifinal Liga Champions. Jangan pula dilupakan potensi ancaman dari Manchester City dan Paris Saint-Germain (PSG) di konstelasi perebutan juara Liga Champions musim ini.

Banyak kisah pemain yang sukses di Liga Champions. Contohnya eks bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo yang menorehkan sejarah juara Liga Champions tiga tahun beruntun.

Selain kisah sukses, ada pula tentunya kisah duka. Tiga pemain ini contohnya menjadi pemain yang mungkin paling sial karena selalu gagal di tiga kali final Liga Champions? Siapa mereka? Berikut rinciannya seperti dikutip sportskeeda:

3. Gianluigi Buffon

Kepa Arrizabalaga, Kiper Termahal, Chelsea
Gianluigi Buffon (AFP/Valery Hache)

Kiper legendaris Juventus ini menjadi salah satu pemain senior Italia yang paling sial di Liga Champions. Hingga musim 2017-2018, dia belum sekalipun meraih juara Liga Champions.

Diboyong sejak 2001, Buffon sebenarnya punya peluang juara Liga Champions sebanyak tiga kali namun selalu gagal. Kegagalan pertama terjadi saat melakoni final Liga Champions antara Juventus melawan AC Milan di 2002-2003.

Buffon tampil fantastis termasuk kala penyelamatannya membuat Real Madrid tersingkir di semifina Liga Championsl. Tak aneh dengan pemain sekaliber Buffon, Juventus favorit juara.

Tragis bagi kiper senior ini. Juventus kalah lewat adu penalti lawan AC Milan pada final Liga Champions yang diselenggarakan di Manchester.

12 tahun kemudian, Buffon kembali mendapatkan peluang juara. Namun Juventus kalah 1-3 dari Barcelona di final Liga Champions 2014-2015.

Dua musim berikutnya atau 2016-2017, Buffon kembali gak beruntung karena Juventus kalah 1-4 dari Real Madrid di final. Apakah dia bisa mengubah nasib itu bersama PSG?

2. Alessandro Del Piero

Perpisahan Andrea Pirlo
Legenda sepak bola Italia, Alessandro Del Piero (kiri) (AFP Photo / Marco Bertorello)

Satu lagi legenda Juventus yang kerap sial di Final Liga Champions yaitu Alessandro Del Piero. 18 musim bersama Juventus, Del Piero hanya satu kali mencicipi trofi Liga Champions yaitu ketika juara pada musim 1995-1996.

Del Piero sebenarnya berpeluang untuk menambah tiga trofi Liga Champions. Namun Juventus kalah tiga kali pada final 1996-1997, 1997-1998 dan 2002-2003.

Pada 1996-1997, Juventus kalah 1-3 dari Borussia Dortmund. Setahun berikutnya, Juventus kalah 0-1 dari Real Madrid.

Sedangkan pada 2002-2003, Juventus kalah adu penalti lawan AC Milan di final Liga Champions.

1. Paolo Maldini

AC Milan-Paolo Maldini
Bek legendaris AC Milan, Paolo Maldini (AFP Photo/Damien Meyer)

Bek legendaris AC Milan ini sebenarnya cukup sukses di Liga Champions. Dia pernah memenangi trofi kuping besar sebanyak 5 kali.

Meski begitu, dia juga pernah merasakan tiga kali kalah pada partai final Liga Champions. Hingga saat ini, hanya Maldini yang bisa tampil di 8 kali final Liga Champions.

Era 1989-1994 menjadi masa kejayaan Maldini bersama AC Milan. Saat itu, namanya melambung bersama pemain seperti Franco Baresi, Marcel Desailly, Ruud Gullit dan Marco van Basten.

Meski begitu, saat kompetisi berubah dari Piala Champions menjadi Liga Champions di musim 1992-1993, AC Milan kalah 0-1 dari Marseille lewat gol Basile Boli. Dua musim berikutnya, 1994-1995, giliran Ajax yang kalahkan AC Milan 1-0.

Kekalahan paling menyakitkan bagi Paolo Maldini terjadi pada musim 2004-2005. Mereka kalah lewat adu penalti dari Liverpool, meski pada babak pertama sempat unggul 3-0.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya