Maruarar Sirait: Presiden Minta Mafia Bola Dihabisi

Di acara Mata Najwa, Maruarar Sirait membawa pesan dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 20 Feb 2019, 21:55 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2019, 21:55 WIB
Pilkada Sumut 2018
Maruarar Sirait. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Pembina PSSI, Maruarar Sirait, hadir dalam acara Mata Najwa, Rabu (20/2/2019) yang berjatuk 'Darurat Sepak Bola'. Di kesempatan tersebut, Maruarar membawa pesan dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

"Tadi jam 4 sore ketemu Presiden, Najwa titip pertanyaan ke saya dan saya tanyakan pertanyaan itu ke Presiden. 'Pak Presiden bagaimana sikap Anda tentang mafia bola. Kata dia cuma satu: 'Habisi'," kata Maruarar Sirait.

Sejauh ini, Satgas Antimafia Bola terus bekerja untuk mengusut tuntas kasus dugaan pengaturan skor yang ada di Liga Indonesia. Sejauh ini, total ada 15 orang yang ditetapkan sebagai tersangka.

"Kepercayaan diri kepada polisi semakin meningkat. Ini bisa kenaikan pangkat yang luar biasa," ucapnya.

Maruarar Sirait, yang pernah menjadi Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden sejak 2015-2018, mengatakan, turnamen pramusim yang dipimpinnya bebas dari pengaturan skor.

"Pada 2015, Presiden ngobrol dengan saya meminta turnamen sepak bola yang mampu membangunkan perekonomian rakyat. Di Piala Presiden, setiap menit ke-75, kami bisa umumkan jumlah penonton dan uang yang masuk. Itu transparansi," ucap Maruarar Sirait.

Satgas Siap Berantas

Menanggapi instruksi Presiden Joko Widodo untuk menghabisi mafia bola, Hendro Pandowo, pemimpin Satgas Antimafia Bola sudah siap 100 persen.

"Dalam menentukan tersangka, kita butuh penyeledikian. Bila terbukti match fixing, polisi tidak ragu-ragu menghabisinya," kata Hendro singkat.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya