Seperti Kepa Arrizabalaga, 4 Pemain Ini Juga Tak Mau Diganti Pelatih

Kepa Arrizabalaga menolak diganti saat Chelsea duel lawan Manchester City di final Piala Liga Inggris.

oleh Aning Jati diperbarui 25 Feb 2019, 21:10 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2019, 21:10 WIB
Pembelian Pesepak Bola Termahal Chelsea
Kepa Arrizabalaga menolak digantikan saat lawan Manchester City. (AFP/Ben Stansall)

London - Kiper Chelsea, Kepa Arrizabalaga, menolak digantikan pemain lain saat duel lawan Manchester City di final Piala Liga Inggris, Minggu (26/2/2019). Kondisi ini tentu saja mencengangkan sang manajer, Maurizio Sarri.

Namun, tak hanya pelatih asal Italia itu yang berang dengan ulah kiper 24 tahun itu, melainkan juga penggemar olahraga sepak bola yang dibuat penasaran dengan alasan penolakan Kepa itu.

Belakangan Sarri menyatakan penolakan Kepa Arrizabalaga untuk diganti sebagai sebuah salah paham, ditambah Kepa juga mengklaim dia tak berniat membantah instruksi sang pelatih. Namun, tetap saja insiden ini jadi sorotan. Apalagi, performa Chelsea akhir-akhir memang dalam sorotan.

Aksi Kepa itu jadi perbincangan hangat di kalangan fans si kulit bundar. Pemain yang masih aktif, mantan pemain, pundit, hingga kalangan media membahas aksi "luar biasa" yang terjadi di Wembley Stadium itu.

Kejadian pemain menolak keputusan pelatih untuk digantikan pemain lain memang jarang terjadi di dunia sepak bola. Hanya, bukannya tak pernah terjadi sebelumnya.

Aksi serupa yang dilakukan Kepa Arrizabalaga pada pengujung extra time melawan City itu, pernah dilakukan beberapa pemain lain. 

Press Association Sport menulis setidaknya ada empat pemain yang juga pernah membangkang instruksi pelatihnya untuk ditarik keluar dan digantikan pemain lain saat pertandingan. Insiden ini terjadi di level klub maupun timnas.

Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.

Sumber: Sport BT

Lukasz Fabianski (Swansea)

Lukasz Fabianski
Pria asal Polandia ini merupakan pertahanan yang kokoh di mistar gawang Swansea City. Dia selalu tampil displin dan sudah mencatatkan rekor dengan 100 penyelamatan musim ini. (AFP/Glyn Kirk)

Aksi serupa yang dilakukan Kepa pernah pula dilakukan kiper Swansea, Lukasz Fabianski, pada 2017. 

Fabianski mengalami cedera dalam pertandingan melawan Tottenham Hotspur setelah bertabrakan dengan Vincent Janssen pada menit ke-81. Sang pelatih, Paul Clement, meminta kiper cadangan Kristoffer Nordfeldt, untuk bersiap.

Namun, Fabianski bersikukuh dia baik-baik saja dan permainan dilanjutkan. Hanya, ia terus-menerus terlihat memegang tulang rusuknya, bahkan saat dia melakukan penyelamatan bagus terhadap serangan Dele Alli.

Clemet lantas memutuskan mengganti Fabianski pada menit ke-86. Papan yang mengindikasikan pergantian pemain sudah diangkat asisten wasit, namun sang kiper menolak keputusan itu.

Setelah beberapa saat Fabianski bergeming, Clemet akhirnya mendatangi asisten wasit keempat dan membatalkan perubahan itu. Permainan pun dilanjutkan lagi. Namun, itu jadi keputusan buruk. Fabianski yang ngotot bermain, akhirnya kebobolan tiga gol jelang laga usai, mengubah keunggulan Swansea 1-0, jadi kekalahan 1-3 dari Tottenham di akhir pertandingan.

Carlos Tevez (Manchester City)

Carlos Tevez
Carlos Tevez saat masih berseragam Manchester City. Tevez adalah salah satu pemain yang pernah membela Manchester United dan City. (AFP/ Andrew Yates)

Lawan Chelsea pada laga di Wembley Stadium, Minggu malam (24/2/2019), ternyata juga pernah mengalami insiden mirip Kepa. Bedanya, penolakan dilakukan pemain yang duduk di kursi pemain cadangan untuk masuk ke lapangan.

Sosok yang dituding membangkang instruksi pelatih itu adalah Carlos Tevez. Pelatih City ketika itu, Roberto Mancini, menuding Tevez menolak untuk jadi pemain pengganti pada babak kedua laga kontra Bayern Muenchen di Liga Champions 2011.

Tevez menolak perintah Mancini, namun menganggap insiden itu sebagai salah paham.

Aksi itu berbuntut panjang lantaran ditengarai sebagai awal dari hubungan buruk keduanya di City, yang membuat Tevez disanksi klub hingga lima bulan lamanya, sebelum akhirnya ia kembali dan turut berkontribusi atas gelar juara Premier League.

Nikola Kalinic (Kroasia)

Kroasia vs Spanyol
Ekspresi striker Kroasia, Nikola Kalinic, setelah mencetak gol balasan ke gawang Spanyol pada laga Grup D Piala Eropa 2016 di Stade Mahmut-Atlantique, Bordeaux, Rabu (22/6/2016) dini hari WIB. (AFP/Nicolas Tucat)

Pemain satu ini jadi sorotan di Piala Dunia 2018. Ia dipulangkan pelatih Timnas Kroasia, Zlatko Dalic, setelah menolak dimainkan pada laga penyisihan grup menghadapi Nigeria.

Dalic mengungkapkan Kalinic mengklaim tak fit untuk bermain. Namun, alasan itu tak masuk akal buat sang pelatih lantaran mirip serangkaian insiden yang pernah terjadi sebelumnya.

Sejak saat itu, penyerang 31 tahun itu, yang sudah mengoleksi caps 41 untuk Timnas Kroasia, tak pernah lagi dipanggil ke Timnas.

Les Sealey (Manchester United)

Pemain MU
1. Les Sealey, kiper ini didatangkan MU dari Luton Town saat usianya 35 tahun pada musim 1992/1993. Dirinya menjadi pelapis Peter Schmeichel dan hanya membukukan empat kali penampilan di Liga Premier Inggris. (thethaovanhoa.vn)

Kepa bukan satu-satunya kiper yang menolak digantikan pemain lain dalam pertandingan. Kiper Swansea, Lukasz Fabianski pernah melakukan hal sama pada 2017, begitu pula dengan kiper Manchester United, Les Sealey.

Bedanya dengan Kepa dan Fabianski, Les Sealey menolak digantikan, namun aksinya berujung pujian bukan cemoohan.

Pada final Rumbelow Cup (saat ini Piala Liga), Sealey mengalami cedera lutut parah saat pertandingan menyisakan 12 menit lagi. 

Namun, ia menolak digantikan pemain lain, yang bukan berposisi sebagai kiper, karena menyadari tak ada kiper pengganti di bangku pemain cadangan.

Sealey melanjutkan pertandingan dengan tertatih-tatih, hingga laga berakhir. Dia tak kebobolan lagi dalam sisa 12 menit pertandingan itu, kendati Sheffield Wednesday akhirnya mengangkat trofi juara lewat gol John Sheridan pada menit ke-37.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya