Final Liga Champions, Manajer Liverpool Kecam UEFA

Harga tiket pesawat dan penginapan di Madrid melunjak jelang laga final Liga Champions antara Liverpool dan Tottenham Hotspur.

oleh Aditya Wicaksono diperbarui 12 Mei 2019, 03:00 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2019, 03:00 WIB
FOTO: Mohamed Salah Gemilang, Liverpool Buka Peluang Juara
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, melayangkan protes ke UEFA. (AFP/Glyn Kirk)

Liputan6.com, Liverpool - Manajer Liverpool Jurgen Klopp mengencam UEFA dan agen tranvel terkait meningkatnya harga akomodasi serta perjalanan suporter yang akan menyaksikan laga final Liga Champions di Madrid. Menurut juru taktik asal Jerman tersebut, hal itu sangat menyulitkan suporter dari Inggris, khususnya suporter Liverpool.

Harga tiket pesawat dan akomodasi di Madrid meningkat pesat jelang laga final Liga Champions antara Liverpool dan Tottenham Hotspur. Laga tersebut akan dimainkan di stadion milik Atletico Madrid, Wanda Metropolitano.

Klopp melayangkan kritik kepada UEFA yang tidak bisa mengantisipasi hal tersebut. Selain itu, itu juga menyayangkan sikap agen travel yang memanfaatkan momen tersebut untuk meraup keuntungan.

“Saya ticak tahu apa yang dimakan agen travel saat sarapan,” sindir Klopp.

“Tahun lalu, kami pergi ke Kiev. Kami ticak tahu bagaimana caranya ke sana. Tidak ada penerbangan langsung dari Inggris ke kota tersebut.”

“UEFA harus mempertimbangkan keputusan secara logis. Tidak hanya sekadar menunjuk kota tempat final.”

“Berdasarkan pengalaman, kamar hotel yang biasanya hanya 100 pound per malam bisa melunjak jadi 2.700 pound per malam.”

“Saya bersimpati kepada suporter yang merasakan hal tersebut,” ungkap Klopp.

Liverpool akan menghadapi Tottenham Hotspur di laga final Liga Champions pada 1 Juni mendatang. Pada musim 2018-19, untuk kali pertama semua finalis kompetisi antarklub Eropa berasal dari Inggris.

 

Protes Arsenal dan Chelsea

Arsenal Vs Chelsea
Arsenal akan berhadapan dengan Chelsea pada laga final Liga Europa. (AP/Frank Augstein)

Selain Liverpool, Arsenal dan Chelsea juga melayangkan protes ke UEFA. Hal itu berkaitan dengan alokasi tiket penonton yang jumlahnya tidak sesuai dengan kapasitas stadion.

Masing-masing dari Arsenal dan Chelsea hanya akan mendapat 6.000 tiket pada laga final Liga Europa. Jumlah tersebut tidak sepadan dengan kapasitas stadion Olympic Baku yang mencapai 68.700 kursi.

Namun, UEFA sudah memberi jawaban kalau mereka tak akan mengubah jumlah tersebut. Menurut, UEFA akomodasi di kota Baku, mulai dari bandar hingga penginapan hanya bisa menampung turis sebanyak 15.000.

Sumber: Mirror

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya