Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) bangkit setelah Ole Gunnar Solskjaer dipercaya sebagai manajer interim menggantikan Jose Mourinho pada Desember 2019. Juru taktik asal Norwegia itu membawa MU kembali bersaing di posisi empat besar Liga Inggris dan lolos ke perempat final Liga Champions.
Baca Juga
Advertisement
Namun, setelah Solskjaer diangkat sebagai manajer permanen, performa MU justru menurun drastis. Setan Merah terlempar dari posisi empat besar Liga Inggris dan tersingkir di Liga Champions.
Yang menyedihkan, MU mengakhiri musim ini tanpa kemenangan dalam enam laga terakhir di semua kompetisi. Di Liga Inggris, Paul Pogba dan kawan-kawan berakhir di peringkat keenam klasemen.
Minggu (12/5/2019) malam, MU dipermalukan tim yang sudah terdegradasi Cardiff City 0-2 di Old Trafford. "Kami sangat jelek. Kami kurang lebih menabrak tembok bata menjelang akhir musim," kata Solskjaer usai pertandingan seperti dikutip dari Sportskeeda.Â
Ambil Sisi Positif
Solskjaer mengakui menutup musim dengan kekalahan sangat mengecewakan. "Itu mengecewakan, tapi kelebihan terbesarnya adalah musim berakhir," ujarnya.
"Kami dapat menempatkan garis besar di atasnya dan bergerak maju. Kami tahu kami terlalu jauh di belakang, di mana kami ingin berada."
"Mereka telah melalui masa-masa sulit, para pemain. Mereka adalah pemain yang baik tetapi, menjelang akhir musim, mereka lelah secara mental, secara fisik," papar Solskjaer.
Â
Advertisement
Tetap Memuji
Meski kalah dari Cardiff, Solskjaer tetap memuji pasukannya, terutama Mason Greenwood. Pemain berusia 17 tahun tersebut bermain penuh dalam debutnya bersama MU.
"Pemain yang paling percaya diri adalah Mason. Senang melihatnya, suatu kesenangan," ucap Solskjaer. "Mungkin dia dan Scott McTominay adalah satu-satunya dua nilai tambah yang besar."