Gelar Coaching Clinic di Jakarta, Martin Demichelis Teringat Mendiang Ayahnya

Martin Demichelis memimpin acara coaching clinic terhadap pemain-pemain yang mengikuti Allianz Explorer Camp 2019.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 24 Jun 2019, 15:30 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2019, 15:30 WIB
Allianz Explore Camp 2019
Legenda Bayern Munchen, Martin Demichelis, memberikan coaching clinic kepada pesepak bola muda di Lapangan PSPT Tebet, Jakarta, Minggu (23/6). Acara ini merupakan rangkaian Allianz Explorer Camp 2019. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta Suasana haru menghampiri hati legenda Bayern Munchen, Martin Demichelis, saat memberikan pelatihan singkat atau coaching clinic di Stadion PSPT, Tebet, Minggu (23/6/2019). Pria berusia 38 tahun itu tibat-tiba teringat mendiang ayahnya saat melihat menjalani program yang menjadi bagian dari acara Allianz Explorer Camp 2019 tersebut. 

Demichelis yang sempat merasakan empat gelar Bundesliga bersam The Bavarian itu tampak tersentuh dengan kehadiran para orang tua yang menemani anak-anaknya berlatih. 

"Sedikit cerita, saya meninggalkan rumah saat berusia 14 tahun. Saya tinggal di daerah terpencil di Argentina," katanya saat jumpa pers Allianz Explorer Camp di Jakarta, Senin (24/6/2019). "Tiga bulan setelah itu, ayah saya meninggal dunia. Sebagai seorang anak yang kehilangan ayah itu sangat sulit," ujar Demichelis melanjutkan.

Demichelis bahkan mengaku sempat depresi. Beruntung, dia berhasil melaluinya setelah bertemu psikolog yang membangkitkan mentalnya untuk bermain sepak bola lagi.

Pria yang saat aktif bermain sebagai gelandang bertahan atau bek itu mengungkapkan, dirinya selalu mengingat pesan sang ayah sebelum tutup usia.

"Ayah saya itu tidak pernah bertanya berapa kontrak atau uang saya yang akan diterima bila menjadi pemain sepak bola. Dia hanya bilang: 'Kamu harus bermain dengan bahagia'," ujar pria yang juga pernah memperkuat Manchester City tersebut.

 

Ingat Orang Tua

Allianz Explore Camp 2019
Legenda Bayern Munchen, Martin Demichelis, memberikan coaching clinic kepada pesepak bola muda di Lapangan PSPT Tebet, Jakarta, Minggu (23/6). Acara ini merupakan rangkaian Allianz Explorer Camp 2019. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Pesan ini kemudian dilanjutkan Demichelis kepada para peserta Allianz Explorer Champ seri kedelapan. Dia meminta agar para pemain tidak melupakan jasa orangtua yang telah memberikan pendidikan dan membantu mengeksplorasi bakat sepak bola anak-anaknya.

"Jika Papa saya masih ada, saya sangat senang, dia sangat berharga. Dia yang membantu saya seperti ini," kata Martin Demichelis.

 

 

Allianz Explorer Champ

Martin Demichelis
Martin Demichelis. (Liputan6.com/Cakrayuri)

Sejak menggelar seleksi terhadap 2.000 remaja usia 14-16 tahun (April-Juni 2019), Allianz Explorer Camp memilih 8 pemain yang akan terbang ke Jerman dan Singapura. 

Dwi Citra dan Fariz Fadilla akan mengikuti Munich Camp di Jerman pada 22-27 Agustus bersama 70 anak dari 23 negara. Sedangkan Azrazifa Kayla, Bayu Tegar Saputra, M Faiz Fahriza, Nur Yufa, Ravel Jerico, dan Zahra Naqiyyah ke Singapura pada 23-26 Juli 2019.

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya