Liputan6.com, Sanur - PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Shopee Liga 1 2019 menggelar rapat darurat untuk menemukan solusi banyaknya pertandingan yang tertunda. Dalam acara tersebut, disepakati kompetisi tetap bergulir pada kalender FIFA bulan depan.
Pertemuan berlangsung di Sanur, Bali, Sabtu (12/10/2019). Masalah utama adalah pembahasan beberapa laga yang ditunda karena absennya izin pihak keamanan.
Shopee Liga 1 2019 harus selesai 22 Desember 2019 agar Indonesia bisa mendaftarkan wakil di kompetisi Asia tahun depan. "Karena itu butuh kesepakatan bersama untuk menghadapi semua kendala yang terjadi," kata Direktur PT LIB Dirk Soplanit, dilansir situs resmi Liga 1.
Advertisement
Hingga kini, ada tujuh duel yang belum berlangsung. Rinciannya adalah Persib Bandung vs Arema FC, Persebaya Surabaya vs Borneo FC, Persija Jakarta vs Persela Lamongan, Persija Jakarta vs Borneo FC, PSIS Semarang vs Bali United, PSM Makassar vs Persipura Jayapura, dan Persija Jakarta vs Borneo FC.
"Solusinya digelar pertandingan pada FIFA match day. Pertandingan yang tertunda digelar pada FIFA match day pada 11-19 November 2019,” ungkap Manager Kompetisi PT LIB Asep Saputra.
Dengan pelaksanaan pertandingan pada kurun waktu tersebut, PT LIB yakin persaingan kompetisi akan lebih adil. "Sebab, tidak ada lagi laga tertunda pada pekan ke-28 hingga 34. Dalam hal ini, aspek fairness, competitiveness, dan quality akan lebih mudah terpenuhi," ujar Asep.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tidak Ada Lagi Penundaan
Selain menggelar partai di kalender FIFA, pertemuan tersebut juga menyepakati hal lain. Salah satunya tidak ada perubahan jadwal menjelang akhir Shopee Liga 1 2019.
Jika tuan rumah tidak mendapat izin dari pihak keamanan, maka yang bersangkutan harus bersedia menggelar partai tanpa penonton atau pindah ke venue lain.
"Kami berharap dengan adanya beberapa kesepakatan tersebut, kompetisi Shopee Liga 1 2019 bisa berjalan dengan lancar dan berakhir sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan sejak awal," tegas PLT Ketum PSSI Iwan Budianto.
Advertisement