Kemenpora Bangga ASFC 2019 di Balikpapan Berlangsung Sukses

Kemenpora bangga karena bisa menggelar event internasional tidak saja di Jawa, tapi di luar Jawa. Animo penonton juga begitu tinggi untuk menyaksikan ASFC 2019.

oleh Defri Saefullah diperbarui 24 Nov 2019, 06:20 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2019, 06:20 WIB
Gatot S Dewabroto
Sesmenpora Gatot S Dewabroto ucapkan kebanggaan kemenpora yang sukses menggelar Asian Schools Football Championship (ASFC) di Balikpapan (dok: Kemenpora)

Liputan6.com, Jakarta Kemenpora, melalui Deputi Pembudayaan Olahraga, sukses menggelar ajang 47th Asian Schools Football Championship (ASFC) 2019. Turnamen yang digelar di Stadion Batakan dari tanggal 17 hingga 23 November itu, secara resmi ditutup oleh Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot S. Dewa Broto.

Thailand tampil sebagai juara di ASFC usai mengalahkan Malaysia 2-1 di final. Sedangkan Indonesia selaku tuan rumah, harus puas berada di posisi ketiga setelah mengalahkan Korea Selatan untuk kedua kalinya di ASFC dengan skor 5-3 (1-1) lewat adu penalti, Sabtu (23/11/2019).

Pasca upacara penutupan yang dibarengi dengan pemberian trofi juara,Gatot mengatakan bahwa kesuksesan menggelar ASFC menjadi sebuah kebanggan yang luar biasa dari sebuah garapan Kemenpora. Apalagi pemain Timnas Pelajar U-18 tampil menjanjikan dan bakal jadi pemain masa depan Indonesia.

"Ini sebuah kebanggaan bagi kami di Kemenpora untuk mengadakan event tidak semata-mata di Jawa, tapi juga di luar Jawa. Terbukti, ajang ini berlangsung sukses, bahkan di laga semifinal stadion penuh, layaknya ini seakan-akan lebih dari sebuah bigmatch, untuk liga saja belum tentu sebesar ini, dan ini menjadi lebih dari sebuah bigmatch di liga 1," ucapnya seperti rilis yang diterima Liputan6.com.

"Ingat, adik-adik yang berlaga di ajang ini adalah masa depan persepakbolaan kita. PSSI itu harusnya berterimakasih kepada Kemenpora, kepada PPLP.Tanpa adanya PPLP, tidak akan muncul seperti Egy, Witan, Supriadi, Athtallah dan lainnya, bahkan beberapa pemain yang memperkuat tim ini pun sudah memperkuat tim di liga 1. Jadi poinnya adalah kami ingin bersinergis dengan baik terhadap PSSI, karena salahsatu key performance indicator (KPI) sukses tidaknya pak Menpora itu ya diantaranya sepakbola ini.

"Banyak hal yang bisa disinergikan antara Kemenpora dengan PSSI. Ada anekdot terhadap persepakbolaan kita, kalau sepakbola yang ada U-nya, kita menang, kita bagus, tapi lepas dari itu, kenapa sih kok ceritanya beda?. Hingga kini menjadi tanda tanya besar bagi Presiden. Apa yang terjadi?, kayaknya ada missing link antara pemain timnas sepakbola yang U dan yang non U," katanya menambahkan.

 

Kagumi Stadion Batakan

Timnas Pelajar U-18 Indonesia
Para pemain Timnas Pelajar U-18 Indonesia berpose usai raih medali rebut posisi tiga di ASFC (dok: Kemenpora)

Gatot mengaku jatuh cinta dengan stadion Batakan. Stadion anyar yang jadi markas Persiba Balikpapan ini mampu menggelar ASFC 2019 dengan baik dan sukses.

"Saya falling in love terhadap Stadion ini, banyak stadion di Indonesia sudah saya datangi, beberapa stadion di Eropa pun sudah saya datangi, seakan-akan saya datang kesini serasa datang ke Stadion yang di Eropa, modelnya indah tidak hanya di dalam, tanpa trek atletik seperti kita nonton di Stadion Emirates milik Arsenal, Camp Nou dan Santiago Bernabeu," ujarnya.

Meski indah dan megahnya Stadion Batakan, ternyata masih menyimpan kekurangan, seperti akses jalan yang menuju dan meninggalkan stadion itu hanya satu. Gatot pun meyakini jika kedepannya pemerintah daerah dan pusat akan memikirkan kekurangan tersebut untuk penyempurnaan stadion yang indah ini.

"Nilai minus ini sebenarnya bisa dibalik menjadi nilai positif, karena kita tau jika Ibu Kota Republik tidak lama lagi tidak jauh dari sini, sehingga harapannya saat paket pembangunan dari Ibu Kota juga harus memperhatikan keberadaan stadion-stadion yang ada," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya