Jakarta - Timnas Indonesia U-22 mengamankan tiket final SEA Games 2019 usai mengalahkan Myanmar 4-2 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Sabtu (7/12/2019).
Sempat unggul 2-0, Timnas Indonesia U-22 harus melakoni perpanjangan waktu karena Myanmar mampu menyamakan kedudukan dalam tempo satu menit.Â
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Dalam 2x15 menit perpanjangan, Timnas Indonesia U-22 berhasil menambah dua gol. Ini akan jadi final ketujuh yang dilakoni Timnas Indonesia sejak era SEA Games pada 1977.
Advertisement
Tim Garuda pernah tampil di enam partai final SEA Games, yakni pada edisi 1979, 1987, 1991, 1997, 2011, dan 2013.Â
Dari enam partai final itu, empat di antaranya dimainkan di Jakarta mengingat Indonesia berstatus tuan rumah SEA Games, yaitu pada edisi 1979, 1987, 1997, dan 2011.
Hasilnya, seperti diketahui, Indonesia hanya bisa menang dan menyabet medali emas sebanyak dua kali saja dari enam kesempatan itu, yakni pada edisi 1987 dan 1991.
Perinciannya, kalah 0-1 dari Malaysia di laga puncak SEA Games 1979, menang 1-0 atas Thailand dalam babak perpanjangan waktu (SEA Games 1987), menang 4-3 atas Thailand melalui adu penalti setelah skor sama kuat 0-0 (SEA Games 1991).
Thailand kemudian "membalas" dengan mengalahkan Indonesia 2-4 juga lewat adu penalti pada final SEA Games 1997 setelah bermain sama kuat 1-1 dalam pertandingan yang digelar Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Pada final SEA Games 2011 yang juga berlangsung di SUGBK, Indonesia takluk 3-4 dari Malaysia dalam adu penalti, setelah tercipta skor 1-1 di babak perpanjangan.Â
Sementara, laga final terakhir yang dilakoni Timnas Indonesia di SEA Games, sebelum edisi kali ini, terjadi pada SEA Games 2013 di Myanmar. Ketika itu Tim Garuda takluk 0-1 dari Thailand.
Sebagai catatan, sejak SEA Games 2001 di Kuala Lumpur, cabor sepak bola putra SEA Games dikhususkan untuk pemain U-23, dan berubah lagi menjadi khusus pemain U-22 pada SEA Games 2017, yang juga digulirkan di ibu kota Malaysia tersebut. Â
Persamaan Skuat Juara 1991
Di sisi lain, ada "persamaan" jalan yang dialami timnas U-22 saat ini dengan tim yang bermain di SEA Games 1991.
Seperti data di atas, SEA Games 1991 merupakan edisi terakhir di mana Indonesia mampu meraih medali emas dari cabang sepak bola di turnamen dua tahunan ini.
Ketika itu, Timnas Indonesia yang dilatih Anatoli Polosin juga lolos ke final dengan susah payah.
Seperti halnya saat Timnas Indonesia U-22 mengalahkan Myanmar di semifinal SEA Games 2019, Aji Santoso dkk. juga dipaksa melakoni pertandingan hingga babak perpanjangan waktu, 28 tahun silam.
Ketika itu, di partai semifinal SEA Games 1991, Timnas Indonesia jumpa Singapura yang diperkuat pemain seperri Fandi Ahmad serta V. Sundramoorthy, yang sekarang menjabat sebagai pelatih Timnas Singapura U-22 dan pelatih Timnas Laos U-22.
Hasilnya, setelah bermain 0-0 selama 120 menit, Indonesia menyudahi pertandingan dengan kemenangan 4-2 lewat adu penalti dan tampil di final.
Persamaan lain, tentu saja venue pertandingan. Final SEA Games 1991 dan 2019 sama-sama digelar di Stadion Rizal Memorial, Manila, yang kini sudah berubah menjadi lapangan berumput buatan (sintentis).
Tentu, menarik untuk dinanti apakah Timnas Indonesia U-22 bisa mengikuti kesamaan lain yang dari Timnas Indonesia di SEA Games 1911, yakni menjadi juara alias menyabet medali emas.
Â
Partai final Timnas Indonesia di SEA GamesÂ
SEA Games 1979 Jakarta
vs Malaysia 0-1
SEA Games 1987 Jakarta
vs Malaysia 1-0
SEA Games 1991 Manila
vs Thailand 4-3 (p)
SEA Games 1997 Jakarta
vs Thailand 2-4 (p)
SEA Games 2011 Jakarta
vs Malaysia 3-4 (p)
SEA Games 2013 Yangon
vs Thailand 0-1
Advertisement
Kabar Langsung dari Filipina
Â
Disadur dari: Bola.com (Penulis: Aning Jati/Editor: Gregah Nurikhsani, published 7/12/2019)