Liputan6.com, California- Malang betul nasib mantan pemain Inter Milan Hakan Sukur. Hidup Sukur berubah drastis dalam waktu singkat. Dulu kala, Sukur dielu-elukan sebagai pesepakbola terbaik Turki, kini dia jadi burunan pemerintah negaranya sendiri hingga akhirnya harus bekerja sebagai sopir taksi online.
Sukur pernah menjadi pemain sepak bola terbaik di Turki. Dia membantu Turki menjadi juara tiga Piala Dunia 2002. Sukur juga berkibar karena mampu menembus Liga Italia.
Baca Juga
Pria 48 tahun itu bermain 44 kali dan mencetak sembilan gol bersama tiga klub Italia, Inter Milan, Torino dan Parma. Sukur paling sukses ketika main di Galatasaray. Sukur kemudian pensiun tahun 2011.
Advertisement
Sukur memutuskan menjadi politisi usai pensiun. Di awal karier di dunia politik, Sukur bersinar. Sukur mampu terpilih sebagai anggota parlemen.
Namun hidup Sukur berubah drastis dan hancur lebur sejak 2011. Penyebabnya tak lain karena Sukur berselisih dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Sukur kerap mengkritik kebijakan Erdogan walau sebelumnya satu partai.
Saksikan Inter Milan di Bawah Ini
Kudeta
Kini Sukur menjadi buronan pemerintah Turki. Sukur dianggap berpartisipasi dalam kudeta yang gagal. Sukur terpaksa mengasingkan diri keluar Turki guna menghindari hukuman dari rezim Erdogan.
"Saya tidak punya apa-apa lagi, Erdogan mengambil segalanya: hak saya untuk kebebasan, kebebasan berekspresi dan hak untuk bekerja," kata Sukur kepada kepada surat kabar Jerman Welt am Sonntag.
Sukur dengan tegas membantah terlibat kudeta untuk melengserkan Erdogan. Dia tak habis pikir bisa dikaitkan dengan kudeta.
"Sepertinya tidak ada yang bisa menjelaskan apa peran saya dalam kudeta ini. Saya tidak pernah melakukan sesuatu yang ilegal, saya bukan pengkhianat atau teroris."
Advertisement
Sopir Uber
Jadi burunan pemerintah Turki, Sukur kini bermukim di Amerika Serikat. Tapi Sukur menghadapi masalah ekonomi. Jika dahulu merupakan sosok yang dipuja, kini Sukur harus menerima kenyataan pahit bekerja sebagai sopir taksi online.
"Saya mungkin menjadi musuh pemerintah ini, tetapi bukan negara atau bangsa Turki. Saya mencintai negara saya. Setelah berpisah dengan Erdogan, saya mulai menerima ancaman. Toko istri saya diserang, anak-anak saya dilecehkan, ayah saya dipenjara dan semua aset saya disita."
“Jadi saya pindah ke Amerika Serikat, awalnya mengelola sebuah kafe di California, tetapi orang-orang aneh terus datang ke bar tersebut. Sekarang saya mengemudi untuk Uber dan saya menjual buku," tegas Sukur.
DPO
Pemerintah Turki mengeluarkan surat perintah penahanan untuk mantan pemain Inter Milan Hakan Sukur. Pesepakbola legendaris Turki itu diduga terlibat dalam kudeta militer
Advertisement
Gullen
Sukur kini berpihak pada musuh bebuyutan Erdogan, Fethullah Gullen. Gullen dituduh Erdogan sebagai otak dibalik kudeta berdarah 2016 lalu.
Pemerintah Turki telah meminta Amerika Serikat mengekstradisi Gullen. Selain Sukur, atlet top Turki lain yang mendukung Gullen adalah pebasket NBA Enes Kanter. Dia juga bernasib seperti Sukur.