Profil Klub Liga 1 2020 Arema FC: Menguji Kejeniusan Mario Gomez di Singo Edan

Arema FC memperlihatkan karakter permainan yang agresif dan memicu kerinduan Aremania terhadap karakter asli Singo Edan. Mario Gomez diyakini bisa sukses.

oleh Defri SaefullahIwan Setiawan diperbarui 22 Feb 2020, 17:25 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2020, 17:25 WIB
Arema FC Logo
Arema FC Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Jakarta Arema FC melakukan perombakan besar-besaran untuk menghadapi Liga 1 2020. Demi mengembalikan maruah permainan mereka, Singo Edan mengganti komposisi pemain dan pelatih sekitar 60 persen.

Arema FC mendatangkan Mario Gomez, mantan pelatih Persib dan Borneo FC yang terkenal jago memoles pemain muda. Siapa tak tahu Febri Hariyadi di Persib yang kini jadi pilar timnas Indonesia. Salah satu pengembang bakatnya yaitu Gomez.

Kini Arema pun ingin mengandalkan sejumlah anak muda yang punya karakter ngeyel di lapangan.

Pelatih baru Arema FC Mario Gomez jadi otak perubahan komposisi pemain tersebut. Sejak awal dia menegaskan tidak memandang nama besar pemain.

Paling utama baginya adalah kinerja di lapangan. Dalam turnamen pramusim, Piala Gubernur Jatim 2020 sudah terlihat seperti apa karakter Singo Edan. Agresif dan bertenaga, namun masih banyak melakukan pelanggaran.

Ini merupakan karakter lama Arema AFC yang serasa dihidupkan kembali oleh Gomez. Ini sekaligus mengikis anggapan Gomez membawa karakter dua klub yang dilatih sebelumnya, seperti Persib Bandung maupun Borneo FC. Ada beberapa anak buah yang dibawa Gomez dari dua klub tersebut.

“Karakter Arema musim ini bukan serasa Persib, Borneo, atau Amerika Latin. Tapi, karakter Arema sendiri,” jelas General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.

Semula Arema diprediksi harus melewati fase adaptasi yang cukup sulit karena ada separuh lebih pemain baru. Idealnya butuh waktu lama untuk menyatukan tim ini. Namun, sebulan lebih berlalu, ternyata Gomez bisa mempercepat adaptasi pemain lama dan baru dengan karakter yang ingin ditanamkannya.

“Idealnya membentuk tim baru yang banyak pergantian pemain itu butuh waktu 6 bulan. Tapi, akan kami coba memaksimalkannya dalam 2 bulan. Sehingga target kami, pertandingan pertama di kompetisi Liga 1 2020, kami tampil lebih maksimal dari pramusim,” jelas pelatih Arema FC, Mario Gomez seperti dikutip Bola.com.

 

Video

Sempat Diragukan

Kushedya Hari Yudo, Arema FC
Penyerang Arema FC, Kushedya Hari Yudo. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Pada awal pembentukan tim, publik Malang sempat bertanya mengenai sederet rekrutan Gomez untuk Arema FC pada musim ini. Terutama untuk pemain lokal karena nama-nama yang didatangkan bisa dibilang bukan pemain grade A di Indonesia.

Kushedya Hari Yudo, Dave Mustaine, Mariando Djonak, dan Nurdiansyah diboyong oleh Gomez. Hanya Bagas Adi Nugroho yang terbilang rekrutan tim level papan atas mengingat Bagas merupakan pemain Timnas Indonesia U-23.

Untuk sementara, Gomez berhasil mengikis keraguan publik. Justru pemain yang dianggap kelas dua bisa menghibur Aremania. Mereka tampil tanpa lelah di lapangan dan melebihi ekspektasi awal. Manajemen Arema optimis, target masuk kompetisi Asia musim depan bisa terwujud. Caranya dengan menjadi juara Piala Indonesia atau Liga 1 tentunya.

“Target tim ini masih sama seperti musim lalu. Bisa main di level Asia. Pelatih sudah sepakat sehingga semua perekrutan pemain kami pasrahkan kepada tim pelatih,” jelasnya.

Perlu diketahui, dalam tiga musim terakhir Arema selalu berkutat di papan tengah. Bahkan mereka sempat jadi juru kunci dalam perjalanan musim 2018. Sementara musim lalu, mereka bisa besaing di putaran pertama saja. Sedangkan di putaran kedua, Arema FC seperti kehabisan bensin dan finis di urutan 9.

Hal itu yang tidak ingin diulangi Arema FC. Sehingga mereka sudah mengisi tenaga pemain dengan latihan fisik super berat. Tujuannya pemain fight mengarungi kompetisi Liga 1 yang panjang.

 

Profil Pemain Bintang: Jonathan Bauman

Jonathan Bauman, Arema FC
Striker Arema FC, Jonathan Bauman. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bisa dibilang Jonathan Bauman merupakan rekrutan yang cukup menghebohkan. Manajemen sempat menyerah karena negosiasi berjalan alot. Namun, pada detik-detik terakhir sebelum Arema FC mengarahkan bidikan kepada pemain lain, Bauman melunak dan sepakat bergabung dengan Singo Edan pada akhir Januari 2020.

Dari informasi yang diterima Bola.com, Bauman merupakan pemain termahal Arema musim ini. Pelatih Arema, Mario Gomez, menegaskan jika Bauman jadi pemain wajib yang didatangkan ke Malang karena penyerang Argentina ini sudah memahami cara bermain sang pelatih sejak sama-sama membela Persib Bandung pada musim 2018 silam.

Pemain berusia 28 tahun ini tipikal pemain yang tidak egois. Itu sebabnya, Gomez menaruhnya sebagai second striker atau pendamping striker utama. Sayangnya, di semifinal Piala Gubernur Jatim 2020 saat melawan Persebaya Surabaya, namanya sedikit tercoreng karena aksi konyolnya. Dia sengaja menendang bek lawan dan diganjar kartu merah pada awal babak pertama.

Namun, Arema berharap Bauman bisa membayar kesalahannya itu dalam kompetisi resmi Liga 1 2020. Artinya, dia harus jadi pemain yang punya kontribusi tinggi untuk tim. Baik sebagai motor serangan, pencetak gol maupun pelayan striker utama.

Profil Pelatih: Mario Gomez

Mario Gomez, Arema FC
Mario Gomez dalam sesi latihan perdana Arema FC di Stadion Gajayana, Malang. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Optimistis tinggi muncul dari kubu Arema FC setelah mendapatkan sosok Mario Gomez di kursi pelatih kepala. Meski di Indonesia Gomez belum pernah meraih gelar, tapi pengalamannya di Eropa dan Asia membuat Arema yakin pelatih berusia 62 tahun ini sangat cocok untuk membentuk tim baru musim ini.

Arema rela merogoh kocek lumayan dalam upaya untuk mengontraknya. Gomez pun jadi pelatih termahal sepanjang Arema berdiri karena kontraknya dikabarkan lebih dari Rp2 miliar.

Untuk sementara, Gomez berhasil mendapatkan hati manajemen Arema plus Aremania. Tidak ada kritikan tajam saat pramusim. Meskipun Arema sempat ditahan oleh klub Liga 2, Semeru FC dalam uji coba dan terhenti di semifinal Piala Gubernur Jatim 2020. Semua itu masih termaafkan setelah melihat permainan Arema yang ngeyel di lapangan.

Aremania seakan kembali dalam romantisme masa lalu ketika melihat Singo Edan yang bermain di era 1990-an, di mana modal main ngotot jadi yang utama ketimbang teknik individu. Tentunya Gomez juga dibantu sejumlah asisten yang berasal dari eks pemain Arema, seperti Charis Yulianto, Kuncoro, dan Singgih Pitono.

 

Komposisi Pemain

Arema FC
Pemain Arema, Elias Alderete, disambut Dave Mustaine dan Jonathan Bauman setelah menjebol gawang Persela di Piala Gubernur Jatim di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang (13/2/2020). (Bola.com/Iwan Setiawan)
  • Kiper: Kurniawan Kartia Ajie, Teguh Amiruddin, Utam Rusdiana, Andriyas Fransisco.
  • Belakang: Syaiful Indra Cahya, Matias Malvino, Bagas Adi Nugroho, Vikrian Akbar Fathoni, Ahmad Alfarizi, Taufik Hidayat, Nurdiansyah, Aji Saka.
  • Tengah: Jayus Hariono, Hanif Sjahbandi, Oh In-Kyun, Dendi Santoso, Hendro Siswanto, Titan Agung Fawazzi, Dave Mustaine, Mariando Djonak Uropmabin, Ridwan Tawainella, Feby Eka Putra, Heri Susanto.
  • Depan: Kushedya Hari Yudo, Dedik Setiawan, Jonathan Bauman, Elias Alderete, M. Rafli.

 

Posisi musim lalu: 9

Prediksi Bola.com: 5 besar

Manajemen Arema FC boleh saja mematok tim ini untuk bermain di kompetisi Asia musim depan. Tapi, target itu masih berat karena mereka harus jadi juara Liga 1 atau Piala Indonesia. Musim ini, banyak tim yang lebih serius untuk memburu target juara, seperti Persija Jakarta, Bali United, Bhayangkara FC, Madura United, Persib Bandung dan beberapa klub lainnya.

Secara materi pemain, tentu Arema masih dibawah tim-tim itu. Singo Edan bakal kesulitan untuk merealisasikan target musim ini. Kecuali, sejumlah tim besar itu kehilangan pemain-pemainnya, seperti karena cedera atau terpanggil ke Timnas Indonesia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya