Liputan6.com, Roma - Dua presiden klub Liga Italia, Brescia dan Torino, sepakat agar kompetisi musim 2019-2020 bukan hanya dihentikan sementara, tapi juga dibatalkan sama sekali.
Serangan pandemi virus corona Covid-19 membuat kompetisi Liga Italia musim ini ditangguhkan. Pemerintah Italia mengumumkan penundaan seluruh ajang olahraga hingga 3 April mendatang.
Baca Juga
Menurut Presiden Brescia, Massimo Cellino, pandemi virus corona Covid-19 menimbulkan krisis skala nasional di Italia. Dia meminta pihak-pihak yang ingin melanjutkan kompetisi musim ini agar mengutamakan keselamatan nyawa manusia.
Advertisement
"Nyawa yang utama. Nyawa, camkan itu. Semuanya harus ditangguhkan ke musim depan. Ini saatnya bersikap realistis dan terhormat. Ini wabah," kata Cellino kepada Corriere dello Sport, seperti dilansir AFP.
Provinsi asal Brescia, Lombardia, merupakan wilayah di Italia yang terparah dalam hal kasus virus corona Covid-19 yang menyebabkan kematian. Hingga Sabtu (21/3/2020), sebanyak lebih dari 3.000 orang di Lombardia meninggal dunia karena Covid-19.
Klub-klub Liga Italia dari Lombardia saat kini memilih tidak akan bermain dalam waktu dekat. Sementara klub dari wilayah lain di Italia seperti Napoli, berencana menggelar latihan kembali pada Rabu nanti (25/3/2020).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Sepantasnya Dihentikan
Oleh karena itu, Cellino bersikeras bahwa Liga Italia Serie A musim 2019/20 memang sudah sepantasnya dihentikan. Dia mengaku apa yang dikatakannya bukan semata-mata karena Brescia di dasar klasemen.
"Musim ini berakhir. Siapapun yang menginginkan gelar juara berlumur darah ini, silakan. Musim ini selesai," ungkap Cellino.
Presiden Torino, Urbano Cairo, berpendapat, tidak lagi relevan melanjutkan kompetisi meskipun sebuah klub tidak terlalu terdampak pandemi virus corona Covid-19. Sebab, krisis ini sudah berskala nasional.
Advertisement
Konyol
"Mengatakan wilayah saya tidak bermasalah adalah sesuatu yang konyol ketika situasinya terus berubah secara cepat," kata Cairo.
Data WHO pada 21 Maret 2020 menyebutkan 47.021 orang telah tertular COVID-19 di Italia dan 4.032 orang di antaranya meninggal dan jumlah itu berpotensi bertambah.