Pemberontakan Lionel Messi di Barcelona Ingatkan ke Revolusi Hisperia 1988

Lionel Messi sebelumnya dicap seperti Che Guevara yang tak mau ditekan manajemen Barcelona.

oleh Defri Saefullah diperbarui 02 Apr 2020, 08:45 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2020, 08:45 WIB
Lionel Messi - Barcelona
Bintang Barcelona Lionel Messi merayakan golnya ke gawang Eibar dalam lanjutan Liga Spanyol di Camp Nou, Sabtu (22/2/2020). (AP Photo/Joan Monfort)

Liputan6.com, Barcelona- Lionel Messi membuat pernyataan tegas soal persetujuan pemain Barcelona soal pemotongan gaji 70 persen selama tragedi virus corona covid-19. Dia mengatakan pemain tak perlu ditanyakan soal keharusan bantu klub.

Dalam pernyataan yang diposting di media sosial itu, Lionel Messi juga menyatakan para pemain akan berada di garda terdepan untuk membantu seluruh karyawan tetap mendapatkan gaji 100 persen selama bencana. Pernyataan itu mengakhiri spekulasi pemain ogah potong gaji.

Namun pernyataan tegas ini juga seakan menyindir presiden Barcelona, Joan Laporta yang seakan tak punya solusi tepat. Aksi Messi dianggap sebagai pemberontakan kecil di Barcelona.

Seperti dilansir Marca, momen seperti yang dilakukan Lionel Messi ini pernah terjadi di Barcelona pada 1988 lalu. Kejadian dikenal sebagai revolusi Hisperia itu juga merupakan pemberontakan pemain dengan kepemimpinan Presiden Barcelona kala itu, Jose Luis Nunez.

Saat itu, pemain tak setuju dengan kontrak, gaji dan pajak yang diberikan. Ini memunculkan sebuah gerakan atau manifesto yang dipimpin Luis Aragones di hotel Hesperia.

 

Isi Manifesto

Lionel Messi - Barcelona
Striker Barcelona Lionel Messi mencoba mengontrol bola usai melewati bek Real Madrid Sergio Ramos dalam duel El Clasico Liga Spanyol di Camp Nou, Kamis (19/12/2019) dini hari WIB.(AP Photo/Emilio Morenatti)

Beda kejadian 2020 yang dipimpin Lionel Messi dengan 1988 terletak pada cara. Revolusi Hesperia lebih terdengar aura kemarahannya, sedangkan pernyataan Lionel Messi lebih halus menyindir.

Ada 7 poin yang disampaikan oleh pemain yang dibacakan Jose Ramon Alexanko kala itu.

"Kami hilang kepercayaan kepada presiden. Kami merasa dibohongi presiden. Presiden tidak mengormati fans. Dia selalu menyamakan kami dengan uang dan memecah belah kami.

"Klub historis yang memiliki nilai-nilai Katalunya sudah didehumanisasi dengan kebijakan ini. Singkatnya, meski petisi presiden mundur hanya bisa dilakukan anggota klub, pemain menyarankan agar presiden mundur," begitu bunyi petisi saat itu.

 

Pernyataan Lionel Messi

 

Lalu seperti apa pernyataan Messi? Meski bernada halus dan tidak langsung, Messi menyentil Bartomeu yang mencoba untu menekan pemain.

"Kami ingin klarifikasi karena kami memang selalu ingin gaji dipotong sejak awal. Kami paham situasi sekarang itu tidak biasa, kami selalu jadi yang pertama untuk menolong klub tanpa diminta," bunyi pernyataan Messi.

"Kami sering melakukan ini di waktu sebelumnya. Karena itu, kami tidak kaget saat klub mencoba untuk menekan kami lakukan sesuatu yang memang akan kami lakukan."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya