3 Jenis Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Sahur dan Buka Puasa di Bulan Ramadan

Tak hanya menyiapkan mental untuk bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar di Bulan Ramadan, umat muslim juga harus menjaga kesehatan tubuh agar tetap prima.

oleh Aning Jati diperbarui 20 Apr 2020, 21:40 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2020, 21:40 WIB
Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Jakarta - Ramadan 1441 Hijriah akan tiba pada Jumat (24/4/2020). Umat muslim sedunia pun akan berjumpa lagi dengan Bulan Suci, Bulan Ramadan. 

Tak hanya menyiapkan mental untuk bisa menjalankan ibadah puasa dengan lancar di Bulan Ramadan, umat muslim juga harus menjaga kesehatan tubuh agar tetap prima.

Terlebih tantangan umat muslim menjalani ibadah puasa kali ini cukup berat karena dilakukan di tengah pandemi COVID-19 yang menghantam hampir seluruh negara di dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Untuk menjaga tubuh tetap kuat dan sehat selama puasa Ramadan, kita harus menjaga pola hidup sehat, seperti dengan rutin berolahraga, yang tetap dilakukan sesuai protokol pencegahan virus corona yang diberikan Pemerintah dan lembaga terkait.

Selain itu, mengonsumsi makan sehat saat sahur maupun berbuka puasa.

Dari sekian banyak jenis makanan dan minuman, ada beberapa di antaranya yang direkomendasikan untuk menjadi teman dalam bersantap sahur serta berbuka puasa. Jenis makanan ini disebutkan dalam Al-Quran dan Hadits. 

Satu yang terkenal adalah kurma. Namun, ada jenis makanan lain yang bisa memberikan dampak bagus bagi kesehatan apabila dikonsumsi saat sahur atau berbuka puasa selama Ramadan dan layak disebut sebagai 'superfoods'.

Berikut jenis makanan tersebut, seperti dirangkum dari Fimela, Senin (20/4/2020)

1. Minyak Zaitun

Minyak Zaitun
Minyak Zaitun

Minyak zaitun memiliki banyak manfaat, tidak hanya bagi kesehatan tubuh melainkan juga berbagai macam perawatan kecantikan. Minyak zaitun mengandung lemak "baik" atau lemak tak jenuh tunggal, yang menurunkan risiko penyakit jantung dengan mengurangi kadar kolesterol "jahat" (LDL) dalam darah.

Selain mengurangi kadar kolesterol LDL, konsumsi minyak zaitun juga secara menguntungkan memengaruhi faktor risiko lain untuk penyakit jantung termasuk metabolisme lipoprotein, kerusakan oksidatif, peradangan, dan lain sebagainya.

Menurut para ahli, hanya mengonsumsi dua sendok makan minyak zaitun setiap hari dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa di negara-negara penghasil minyak zaitun, tingkat kanker lebih rendah daripada di negara-negara yang tidak memilikinya.

Ada beberapa komponen minyak zaitun yang mungkin memiliki efek antikanker, termasuk vitamin E. Minyak zaitun extra virgin atau virgin bahkan mengandung antioksidan tingkat tinggi. 

2. Buah Delima

Buah Delima
Buah delima (Foto: www.thefruitcompany.com)

Delima adalah buah unik dan lezat yang disebutkan tiga kali dalam Al-Qur'an, dan disebutkan juga di dalam hadits. Delima, buah yang berbentuk bulat, berwarna oranye kemerahan dengan kulit yang keras dan kasar.

Di dalamnya ada ratusan biji dikelilingi oleh kantung merah, merah muda, atau keputihan yang bening. Buah ini mengandung antioksidan dan potasium, serta sumber vitamin C, piridoksin (vitamin B-6), dan asam pantotenat (vitamin B-5) yang baik.

Buah satu ini juga rendah sodium dan tidak mengandung lemak atau kolesterol. Khasiat antioksidan di dalam buah delima lebih dari teh hijau.

3. Buah Ara

Buah Ara
Buah Ara (sumber. bbcgoodfood.com)

Ada satu surah dalam Al-Quran yang dinamai dengan tanaman ara yang dalam bahasa arab disebut dengan "Tin" yaitu surah Al Tin. Nabi Muhammad (SAW) juga pernah mengatakan "Jika saya mengatakan bahwa ada buah yang turun dari surga, saya harus mengatakan ini. Sebab buah Surga tidak memiliki batu. Jadi makanlah dari mereka.” (Abu al-Darda)

Buah ara sering dimakan utuh dan mentah, tetapi bisa dikupas. Buah ara menjadi lebih populer, terutama saat digunakan sebagai bahan makanan ringan dan makanan yang diolah sebagai obat untuk kesehatan.

Buah ara mirip kurma dalam efek nutrisi dan kesehatan yang bermanfaat. Mereka rendah sodium, bebas lemak dan kolesterol, serta sumber vitamin dan mineral yang sangat baik, termasuk kalsium, potasium, zat besi, tiamin (B-1), dan riboflavin (B-2).

Buah ara juga sangat tinggi serat dan antioksidan, berpotensi membantu melindungi tubuh dari kanker. Seperti buah delima, buah ara memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi daripada teh hijau.

4. Kurma

Kurma
Kurma / Sumber: iStockphoto

Kurma memiliki nutrisi yang banyak bermanfaat kesehatan, termasuk melindungi tubuh terhadap kanker tertentu dan penyakit serius lainnya.

Ada banyak cara dalam mengonsumsi kurma karena kurma bisa dicampurkan dengan berbagai olahan makanan lainnya.

Sunahnya, kurma dimakan dengan mentega, mentimun, roti, dan mengonsumsi buahnya begitu saja seperti yang dilakukan Nabi SAW.

kandungan utama Kurma adalah karbohidrat yang mencapai 70-80 persen, yang sebagian besar adalah jenis gula yang mudah diserap oleh tubuh manusia.

100 gram kurma atau sekitar 6 sampai 7 buah kurma, menyediakan sekitar 11 hingga 15 persen dari total kebutuhan energi harian untuk orang dewasa. Kurma juga rendah sodium dan lemak, dan kaya serat, mineral, dan antioksidan. Kurma mengandung setidaknya 6 vitamin (termasuk beberapa vitamin B). Serat makanan dalam kurma (dan makanan lainnya) sangat penting karena beberapa alasan. Kurma sangat membantu untuk pengobatan diabetes dan obesitas, dan diyakini melindungi terhadap hipertensi, penyakit jantung koroner, kolesterol, kanker kolorektal dan prostat, dan gangguan usus.

Serat yang terkandung dalam buah satu ini membantu mengontrol berat badan dan fungsi usus besar. Tidak heran, beberapa peneliti menggambarkan kurma sebagai makanan yang ideal, apalagi saata dikonsumsi selama bula

 

Sumber asli: Sister Magazine

Disadur dari: Fimela.com (Penulis: Iffah Nurahmah. Published: 20/4/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya